3 Strategi PLN untuk Capai 23% Energi Baru Terbarukan di 2025
PT PLN (Persero) bekomitmen mewujudkan target energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025. Untuk mencapai target itu, maka PLN telah menyiapkan setidaknya 3 dasar strategi mengembangkan energi EBT.
“Kami berkomitmen mencapai target itu. Pelanggan kami saat ini mencapai 77 juta dengan kapasitas terpasang 63 ribu megawatt,” kata Direktur Mega Proyek PLN M. Ikhsan Asaad saat rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (25/11).
Ikhsan menuturkan, strategi pertama yang ditempuh PLN untuk membangun pembangkit EBT adalah mempertimbangkan keselarasan pasokan dan permintaan. Juga potensi ketersediaan sumber energi setempat untuk menjamin keekonomian, kehandalan, keamanan dan keberlanjutan.
Strategi kedua, kata Ikhsan, penambahan pembangkit EBT akan diprioritaskan dan diakselarasi memprioritaskan dan diakselerasi di daerah-daerah yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) impor sebagai bahan bakar pembangkit diesel. Hal ini tentunya akan menurunkan harga biaya pokok listrik sehingga bisa mengurangi subsidi atau kompensasi dari pemerintah
Strategi ketiga, kata Ikhsan, daerah-daerah yang menerima margin besar harus mempertimbangkan penyelarasan harmonisasi antara pasokan-permintaan serta kapasitas keuangan PLN atau pemerintah. Di daerah defisit harus mempercepat pengembangan EBT terutama yang masih menggunakan BBM.
“Sampai November EBT baru mencapai 13,6%. Dengan kapasitas terpasang 8.000 megawatt. Ini tantangan dan kita lihat yang mendominasi EBT masih PLTA, panas bumi dan lain-lain,” kata Ikhsan.