Dirut PT RIU Beberkan Peta Jalan Konsolidasi Perusahaan Reasuransi Milik Negara

Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (PT RIU) saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (1/7)
Direktur Utama (Dirut) PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (PT RIU), Benny Waworuntu, membeberkan rencana konsolidasi perusahaan reasuransi milik negara.
Berbicara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Benny menyampaikan tiga perusahaan reasuransi milik negara bakal diintegrasikan.
Selain PT RIU, dua lainnya adalah PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure).
Benny mengatakan PT RIU merupakan perusahaan reasuransi yang sahamnya dimiliki 100% oleh negara melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
Sementara Nasional Re, jelasnya, merupakan cucu perusahaan dari Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi.
Kemudian Tugure, jelasnya, adalah anak perusahaan dari Pertamina.
“Kita rencana di 2028, kita akan bisa memiliki perusahaan reasuransi nasional yang besar dan kuat, merupakan penggabungan dari tiga perusahaan reasuransi yang dimiliki oleh negara,” ujar Benny.
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria sudah mengungkapkan rencana konsolidasi perusahaan asuransi dan reasuransi milik negara dan afiliasinya.
Dalam catatan Theiconomics.com, setidaknya ada 16 perusahaan asuransi BUMN dan yang terafiliasi dengan BUMN.
Ini tidak termasuk tiga perusahaan asuransi wajib yaitu PT ASABRI (Persero), PT Jasa Raharja (Persero) dan PT TASPEN (Persero).
Dari ke-16 perusahaan tersebut, terdapat tiga perusahaan reasuransi dengan total asetnya mencapai Rp27,06 triliun pada Mei 2025.
Namun, dari ketiga perusahaan reasuransi ini, kepemilikan saham Tugure tak sepenuhnya dimilik BUMN dan afiliasinya. Sebesar 50,74% saham Tugure dimiliki oleh Tugu Insurance, perusahaan asuransi umum yang 58,5% sahamnya dimiliki Pertamina.
Sementara 49,26% saham Tugure dimiliki oleh PT Asriland, perusahaan milik Bambang Trihatmodjo, putera mantan Presiden Soeharto.
Leave a reply
