
Pasar Tak Sebaik Tahun Lalu, MAP Atur Langkah ke Depan

Saluran online produk MAP dapat melalui Mapemall/Dok. Iconomics
Kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) hingga bulan kesembilan tahun ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tanda-tanda perbaikan memang sudah tampak. Terlihat dari kinerja penjualan kuartal III tahun ini yang lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya.
Lantas, bagaimana rencana MAP menghadapi tekanan-tekanan tersebut ke depan? VP Investor Relations & Corporate Communications Ratih D. Gianda mengatakan meski belum kembali ke kondisi normal, pihaknya melihat tantangan jangka pendek sebagai peluang jangka panjang untuk berhenti sejenak, menata kembali dan melakukan transformasi model usaha dengan pendekatan Unified Retail yang berpusat pada program MAP Club.
“Reorganisasi ini merupakan cara baru dalam melayani pelanggan melalui berbagai kanal sesuai pilihan dan kenyamanan mereka. Pada prinsipnya, ‘belanja untuk semua’ kapan pun, di mana pun pelanggan inginkan, baik melalui kanal fisik atau digital,” kata Ratih dalam siaran pers tertulisnya.
Ratih menjelaskan di tahun 2021 MAP Club merupakan perubahan struktural utama untuk menopang pertumbuhan masa depan dalam jangka waktu 24 bulan mendatang. Dengan percepatan peralihan pelanggan ke online, perusahaan tengah menjalankan proses reorganisasi tim penjualan dan pemasarannya menjadi struktur Unified Retail brand. Hal ini akan mendorong ‘akses langsung ke pelanggan’ melalui aplikasi loyalty MAP Club yang jumlah anggotanya ditargetkan tumbuh lebih dari 100% per tahun.
MAP menyebut implementasi awal model Unified Retail di kuartal III ini menunjukkan hasil yang positif terhadap penjualan. Para brand managermenyampaikan informasi atas ketersediaan produk-produk baru kepada anggota MAP Club melalui berbagai kanal ritel milik perusahaan, baik gerai offline MAP di mal, MAPEMALL, platform monobrand, market place, ataupun kanal UKM tradisional.
“Kami percaya suatu hari nanti akan lebih banyak masyarakat Indonesia akan berbelanja di seluruh spektrum produk MAP. Semua akan terhubung dalam program loyalty dan reward kami yang akan memberikan nilai tambah bagi seluruh keluarga. Hal ini akan menjadi masa depan dalam berbelanja,” kata Ratih.
Perseroan memaparkan penjualan bersih menurun 34% pada 9M20 menjadi Rp10,2 triliun dibandingkan 9M19. Sebaliknya penjualan eCommerce tumbuh 394% YoY. Margin laba kotor tercatat 41,8% dibandingkan 48,1% pada 9M19, dengan rugi usaha sebesar Rp459,9 miliar. EBITDA dibukukan sebesar Rp1,4 triliun, dengan rugi bersih mencapai Rp672,5 miliar dibandingkan laba bersih Rp812,9 miliar di 9M19.
Penjualan bersih meningkat 62,1% pada kuartal III tahun 2020 menjadi Rp3,4 triliun, sedangkan kuartal II tahun 2020 hanya sejumlah Rp2,1 triliun. Margin laba kotor meningkat signifikan sebesar 450 basis points (bps) menjadi 40,2% dibandingkan 35,7% pada kuartal II, dengan rugi usaha sejumlah Rp128,9 miliar dari Rp492,3 miliar pada kuartal sebelumnya. EBITDA mencapai Rp467,9 miliar dari Rp114,4 miliar, dengan rugi bersih tercatat Rp216,7 miliar dibandingkan Rp483,1 miliar pada kuartal II.