Tahan BI Rate di Level 5,50%, Masih Adakah Ruang Penurunan Tahun Ini?

Gubernur BI, Perry Warjiyo
Bank Indonesia menyatakan “terus mencermati ruang penurunan suku bunga BI Rate lebih lanjut”, setelah dalam Rapat Dewan Gubernur Juni ini memutuskan mempertahankan BI Rate di level 5,50%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan BI memperkirakan tingkat inflasi pada tahun ini dan tahun depan akan tetap rendah di kisaran 2,5±1%.
Selain itu, ia mengatakan, BI “bersinergi erat dengan pemerintah untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi.”
Pada kuartal pertama 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat, hanya tumbuh 4,87%.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada semester II 2025. Secara keseluruhan, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 ini berada dalam kisaran 4,6–5,4%.
“Ke depannya, tentu saja kami akan mencermati ruang penurunan suku bunga dengan tetap terkendalinya inflasi dan turut mendorong pertumbuhan,” ujar Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG, Rabu (18/6).
Terkait waktu yang tepat untuk penurunan BI Rate, Perry mengatakan, BI mempertimbangkan juga kondisi global dan terutama stabilitas nilai tukar Rupiah.
“Tetapi Bank Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi tidak hanya suku bunga BI Rate,” ujarnya.
Instrumen lain yang dimiliki BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, jelas Perry adalah melalui operasi moneter dengan menambah likuiditas melalui penurunan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sehingga dapat memacu pertumbuhan kredit perbankan.
“Jadi, Bank Indonesia terus memastikan terkendalinya inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah dan terus bersama pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi. Moneter terus kita arahkan tidak hanya penurunan suku bunga, tetapi juga penambahan likuiditas. Makro prudential terus kita tambahkan insentif likuiditas maupun kebijakan lain untuk mendorong kredit dan pembiayaan dan tentu saja melalui digitalisasi,” ujarnya.
Leave a reply
