
Amar Bank Manfaatkan Pandemi Covid-19 Percepat Transformasi Digital

Tangkapan layar, Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian/Iconomics
PT Bank Amar Indonesia Tbk memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 mempercepat transformasi digital di segala aspek kehidupan termasuk di sektor jasa keuangan. Untuk itu, Amar Bank akan menjalankan 3 elemen penting dalam transformasi digital.
“Salah satunya adalah model bisnis itu sendiri, yang perlu menyajikan pengalaman nasabah yang sangat berbeda, termasuk tuntutan dan kebutuhan mereka, dibandingkan dengan layanan konvensional,” kata Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Vishal mengatakan, untuk 2 elemen lain yang menjadi kunci bagi transformasi digital yakni mengenai adopsi teknologi yang tepat berdasarkan perjalanan nasabah dan pola pikir atau budaya organisasi. Kuncinya adalah berpikir dari sudut pandang nasabah.
“Misalnya, pola pikir di bank tradisional adalah mendirikan cabang agar nasabah bisa datang ke bank. Padahal, bank digital sebagai digital lender akan datang ke mana pun nasabahnya berada,” ujar Vishal.
Pergeseran perilaku masyarakat yang berorientasi pada teknologi digital, kata Vishal, juga dinilai sebagai katalis utama bagi unicorn untuk terus berkembang sesuai laporan Hurun Research Institute mengenai Global Unicorn Index 2021. Solusi manajemen bisnis, layanan keuangan, dan sektor retail menjadi sektor yang paling terganggu dengan adanya unicorn.
Sedangkan untuk teknologi finansial (fintech) memimpin dengan 139 unicorn, SaaS (Software as a Service) 134, dan e-commerce memiliki 122 unicorn. Temuan tersebut juga tercermin di Indonesia yang menempati peringkat ke-11 untuk negara yang ditempati oleh sebagian besar perusahaan unicorn.
Dari sisi jumlah outstanding lending melalui fintech funding pada 2021 mencapai sekitar Rp 30 triliun atau tumbuh 95% , jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan jumlah penyaluran kredit pada 2021 juga jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya meningkat sebesar 16%.
“Data ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah berjalan dengan baik menuju transformasi digital layanan keuangan, dan semakin banyak pula pemain yang memenuhi kebutuhan publik akan layanan keuangan digital,” kata Vishal.
Sebagai perusahaan yang memulai perjalanannya sejak 2014 lalu, kata Vishal, Amar Bank melalui transformasi digital menjadi bank digital murni. Dalam perkembangannya, Amar Bank telah membangun infrastruktur teknologi informasi (TI) yang menjadi tulang punggung untuk menyediakan layanan digital.
Soal itu, kata Vishal, terdapat 4 hal tambahan yang dibutuhkan bank digital untuk menjadi yang terdepan. Keempat hal itu disebut sebagai ABCD TI atau A (artificial intelligence), B (big data), C (cloud computing), dan D (data analytics and digital decision making).
“Ini 4 aspek yang menjadikan Amar Bank berada jauh di depan pemain mana pun di pasar saat ini. Setelah memulai dengan produk pinjaman, Amar Bank beruntung telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dan kecakapan dalam menyalurkan pinjaman, yang mencakup penilaian risiko dan penjaminan. Ini keunggulan kami dibandingkan kompetitor,” katanya.
Leave a reply
