Presiden Tak Henti-hentinya Dorong Hilirisasi, Ini yang Dilakukan MIND ID

0
254

Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan terus mendorong hilirisasi produk pertambangan di Indonesia guna meningkatkan nilai tambah yang lebih besar dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Terbaru, pemerintah menyetop ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023, setelah sejak Januari 2020 lalu pemerintah telah melarang ekspor bijih nikel. “Kemampuan domestik kita harus betul-betul kita garap. Dan, salah satu hal penting yang kita lakukan adalah hilirisasi. Setop ekspor bahan-bahan minerba kita, setop. Memang kita tidak lakukan drastis, setop semuanya, ndak, tapi satu per satu,” ujar Presiden Joko Widodo dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12).

Hendi Prio Santoso selaku Direktur Utama MIND ID mengatakan bahwa Grup MIND ID kini mendorong seluruh operasional bisnisnya hingga tahap hilirisasi. “Kami bersama-sama, memetakan dan memikirkan seluruh produksi dari komoditas tambang ini hingga menjadi produk hilirinya, agar benefit dan manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk bangsa Indonesia,” ujar Hendi dalam keterangan pers, Kamis (22/12).

Baca Juga :   KPK Diminta Umumkan Tersangka Kasus PGN, Apa Peran Dilo Seno Kini Direktur di Mind Id?

Salah satu bentuk nyata program dalam mendorong hilirisasi ialah melalui dibangunnya Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace oleh PT Timah Tbk, sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi mineral timah. Dari yang tadinya hanya bisa mengolah konsentrat bijih timah kadar tinggi (>70%), diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn.

Selain itu, teknologi ini juga mampu menekan cost produksi sehingga lebih bisa bersaing dengan produk timah international serta lebih safety dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan karena dilengkapi dengan Hygien Sistem dan Waste Water Treatment.

Untuk menjawab energi hijau, Grup MIND ID melalui PT INALUM (Persero) telah menggunakan PLTA sebagai energi primer dalam seluruh pengolahan produksi aluminiumnya. PT INALUM (Persero) saat ini juga tengah menjalankan studi untuk pengembangan perluasan Browfileld Smelter yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Hasil dari studi ini diharapkan dapat menduplikasi produksi Inalum dari 250 ribu ton menjadi 400 ribu ton. Hal ini juga sebagai bentuk kehandalan dan ketersediaan kebutuhan aluminium nasional.

Leave a reply

Iconomics