Prabowo Bisa Menang di 2024 Asal Pilih Bakal Cawapres Seperti Ketum PKB

0
402
Reporter: Rommy Yudhistira

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 semakin berkembang dari hari ke hari. Buktinya, kendati PKB telah sepakat berkoalisi dengan Partai Gerindra, justru banyak tokoh yang mulai mendekati Ketua Umum Prabowo Subianto yang dijagokan sebagai bakal calon presiden (capres) dari PKB dan Gerindra untuk 2024.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan, kendati sedang banyak didekati para tokoh, sosok yang ideal mendampingi Prabowo bukan figur yang pragmatis. Apalagi, Pemilu 2024 diperkirakan menimbulkan polarisasi sehingga bisa menguntungkan PKB dari sisi elektabilitas.

“Semua orang akan balik kepada rumahnya masing-masing. Orang NU akan balik ke PKB semua dan akan memilih Gus Imin (Ketua Umum Muhaimin Iskandar) tahun 2024. Karena terjadi polarisasi pemilu,” kata Syaiful dalam acara diskusi di DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8).

Karena alasan itu, kata Syaiful, Gerindra membutuhkan kekuatan dan figur ideologis, agar mendapatkan nilai, bukan suatu hal yang pragmatis. Bila Prabowo mengambil figur yang pragmatis, maka dikhawatirkan akan kalah seperti yang sudah terjadi pada 2014 dan 2019.

Baca Juga :   Susunan Lengkap Struktur Timnas Amin Diumumkan, Ada Surya Paloh hingga Sutiyoso

“Saya meyakini Prabowo hanya akan menang, kalau didampingi sosok dan kekuatan yang ideologis, dan itu Gus Imin dan PKB. Pada konteks itu menurut saya ini pilihan terbaik koalisi PKB dan Gerindra, dan tidak tergantikan,” ujar Syaiful.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, Prabowo dan Gerindra harus mengambil sikap untuk memutuskan sosok cawapres kepada Muhaimin. Apalagi dalam acara deklarasi dukungan capres dari Partai Bulan Bintang (PBB) beberapa waktu lalu, Prabowo meminta Muhaimin tetap sama-sama di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Pernyataan itu muncul, kata Jazilul, karena PDI Perjuangan sempat menggoda Muhaimin untuk bekerja sama di Pemilu 2024. Bahkan nama Muhaimin masuk 5 besar sebagai pendamping bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

“(Kata Pak Prabowo) jangan ke mana-mana Gus (Imin). Itu artinya kalau jangan ke mana-mana Gus, itu harus diketahui bahwa Cak Imin akan ke mana-mana. Kan begitu logikanya, dicurigai akan ke mana-mana. Lu sebelas, gua duabelas, lu enggak jelas gua lepas,” ujar Jazilul.

Baca Juga :   Nomor Urut Pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024

Sedangkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, tidak ada alasan bagi Prabowo untuk menunda pengumuman Muhaimin sebagai cawapres. Tanpa PKB, Gerindra juga tidak akan bisa mencalonkan Prabowo untuk maju dalam kontestasi tersebut.

“Dengan PAN itu tidak cukup kursinya, ini yang saya kira posisi PKB dalam konteks hari ini itu secara signifikan untuk Pak Prabowo,” ujar Adi.

Di sisi lain, kata Adi, Gerindra perlu mengevaluasi kembali kekalahan yang terjadi pada Pemilu 2019 di mana Joko Widodo waktu itu menguasai Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai basis suaranya. “Yang kedua kalah di basis-basis nahdliyin. Yang bisa mengorkestrasi kekuatan politik nahdliyin per hari ini itu cuma PKB, bukan yang lain,” tutur Adi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics