SIG Klaim Serap Lebih dari 20 Ribu Tenaga Kerja Lewat Program Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Masyarakat

0
11
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mengklaim telah menyerap lebih dari 20 ribu tenaga kerja melalui program pengelolaan lingkungan dan sosial masyarakat. Upaya itu sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab, dan memegang teguh 3 prinsip keberlanjutan yaitu, kemakmuran, masyarakat, dan bumi.

“Penyerapan lebih dari 20 ribu orang tenaga kerja dari masyarakat sekitar operasional perusahaan, menunjukkan keberhasilan dari inovasi dan kolaborasi yang dilakukan SIG dalam aspek lingkungan dan sosial,” kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangan resminya pada Senin (5/5).

Adapun beberapa program yang dilaksanakan, kata Vita, seperti “Koperasi Peduli Bumi”, dan “Paku Bumi” milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk yang membuka lapangan kerja 11.345 orang di Jawa Barat. Program “Bumi Kartini” milik PT Semen Gresik di Rembang, “Baruwani Rana Jaya”, dan “Baruwani Circular Hub” milik SBI di Cilacap, Jawa Tengah.

Selanjutnya, kata Vita, proyek keberlanjutan SIG di Tuban berupa Ecopark Kembangsemi, dan Mliwang Metubanyune, serta Banyusora di pabrik SBI Tuban. Menurut Vita, ketiga proyek itu menciptakan lapangan kerja sebanyak 897 orang.

Baca Juga :   Pertemuan Menko Airlangga dengan Dubes Vincent, Indonesia Berkomitmen Isu Berkelanjutan

Untuk luar Pulau Jawa, sambung Vita, pihaknya melakukan inovasi pengelolaan lingkungan, dan sosial yang terdiri atas revitalisasi ikan bilih, dan program “Bu Andra Si Energik” yang dijalankan oleh PT Semen Padang di Sumatera Barat. Total tenaga kerja yang mampu diserap pada program itu sebanyak 953 orang. Kemudian, program “Sobat si Abes” dari PT Solusi Bangun Andalas di Aceh yang membuka 67 lapangan kerja.

“Ini menjadi kontribusi kami terhadap arahan Kementerian BUMN dan Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam, serta pemberantasan kemiskinan,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics