BMKG Ingatkan Perkiraan Cuaca Ekstrem, Wajib Menyimak yang Mau Jalan-jalan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 21 Desember lalu telah menyampaikan potensi perkiraan cuaca ekstrem selama periode nataru sampai 1 Januari 2023.

Hingga Selasa (27/12/2022) ini, BMKG terus mengevaluasi bahwa potensi perkiraan tersebut semakin konsisten dan mendeteksi perkiraan cuaca ekstrem hingga 5 Januari 2023 mendatang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa pergerakan intensitas curah hujan semakin tinggi dari hari ke hari.

“Mulai tanggal 28 itu, wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah yang kelihatan terdampak, bahkan sampai Nusa Tenggara, nah ini bahaya. Sesuai deteksi tanggal 21 Desember yang lalu, cuacanya akan meningkat bisa mencapai ekstrem. Di tanggal 29 Desember itu meluas, bahkan masuk ke wilayah Jawa Barat, Sumatera bagian Selatan Barat, dan juga masih ada di sebagian Jawa tengah, Jawa timur sampai ke Nusa Tenggara Barat Timur sampai ke Selatan Papua,” kata Dwikorita dalam Konferensi Pers Perkembangan Kondisi Cuaca Ekstrem Selama Nataru pada Selasa (27/12/2022).

Dwikoria menyebut cuaca akan meningkat ekstrem di tanggal 30 Desember itu masih kuat curah hujan, bahkan di tanggal 1 Januari 2023 terjadi cuaca yang ekstrem di seluruh wilayah Indonesia berdasarkan peta perkembangan dinamika atmosfer BMKG .

Di tanggal 4 Januari 2023, intensitas hujan akan mulai berkurang tapi tetap menutupi sebagian wilayah Sumatera dan Laut Natuna, dan juga wilayah Jawa Barat. Banten masih dan juga wilayah Indonesia Selatan,  Jawa Timur sampai Nusa Tenggara, dan Laut arafura. Cuaca ekstrem ini akan mereda di tanggal 5 hingga 10 Januari 2023.

Adapun potensi cuaca ekstrem tersebut diakibatkan oleh adanya monsun Asia yang disertai seruak udara dingin yang berasal dari dataran tinggi Tibet di Asia, dan juga fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensif.