
BRI Life Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Premi 42% YoY di Kuartal III/2022

BRI Life/Kontan.co.id
PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan pertumbuhan positif untuk pendapatan premi pada Kuartal III/2022. Kendati pasar sedang terkontraksi, pendapatan premi baru ekuivalen (APE) tumbuh 42% secara tahunan (yoy) dan pendapatan premi bruto (GWP) tumbuh sebesar 40% secara yoy.
“Pertumbuhan ini ditopang ketersediaan pasar yang sangat luas di induk usaha di Bank BRI dan juga target operating model yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dengan didukung expertise di bidang asuransi jiwa dan IT dari FWD,” kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Iwan menuturkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan target operating model untuk menyesuaikan kondisi pasar. Langkah-langkah tersebut dilakukan melalui standarisasi di bidang pemasaran seperti tenaga pemasar, peralatan yang digunakan, dan proses pemasaran, sehingga dapat memastikan premi yang dihasilkan merupakan premi yang berkualitas.
Di sisi operasional, kata Iwan, BRI Life mendorong efisiensi layanan pemegang polis agar dapat memberikan layanan yang cepat dan akurat dengan memanfaatkan teknologi digital. BRI Life juga mendorong penetrasi di segmen retail dan mikro yang ada di bank BRI sebagai inklusi keuangan yang lebih dalam dan mewujudkan tema dalam peringatan hari jadi ke-35 BRI yakni BRI Life-kan Indonesia.
“Kami yakin dapat terus tumbuh untuk mem-BRI Life-kan Indonesia, guna memberi nilai tambah bagi tercapainya visi induk usaha kami di BRI, untuk menjadi the most valuable banking group in SEA dan menjadi champion dalam financial inclusion, serta untuk berkontribusi bagi pencapaian visi FWD dalam changing the way people feel about insurance,” ujarnya.
Sementara itu, kata Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming, total GWP yang tumbuh lebih dari 40% menjadi Rp 6,9 triliun pada periode 2022, ditopang portofolio UL yang memberikan hasil investasi atas dana pemegang polis senilai Rp 190,3 miliar.
Di sisi lain, hasil investasi portofolio non-UL mengalami kontraksi lantaran sebagian besar diinvestasikan pada surat utang negara (SUN) sebanyak 60%, pasar uang 19%, dan obligasi korporasi yang masuk dalam investment grade 18%. Sementara itu, dari sisi APE, BRI Life ditempatkan sebagai perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-2 dengan market share sebesar 6.6%.
“Total aset BRI Life sampai September 2022, mencapai Rp 21,0 triliun, meningkat lebih dari 20% yoy. Posisi kesehatan keuangan juga sangat baik dengan RBC berada pada tingkat 505%, jauh di atas persyaratan minimum yang ditetapkan oleh OJK,” kata Lim.
Leave a reply
