
Dua Emiten Tekstil Ini Pendapatannya Turun, Tetapi Laba Bersih Naik dan Makin Membaik

Ilustrasi/Tirto.id
Pendapatan perusahaan tekstil pada kuartal pertama 2020 ini memang turun. Tetapi di tengah kondisi yang sulit ini, mereka bisa tetap memperoleh laba bersih bahkan tidak hanya naik tetapi juga makin membaik.
PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) misalnya pada kuartal pertama 2020 ini pendapatannya turun tajam 23,47% menjadi US$ 86,92 juta dari US$ 113,58 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan pendapatan POLY memang bukan baru terjadi pada kuartal pertama 2020 ini. Tetapi penurunan yang terjadi tahun ini lebih dalam. Tahun lalu pada kuartal pertama pendapatannya turun sebesar 3,99% dari US$ 118,3 juta pada kuartal pertama 2018.
Bila ditelisik lebih dalam, merosotnya penjualan POLY pada kuartal pertama 2020 ini terjadi pada semua produk yang dimilikinya, baik yang dijual di dalam negeri maupun di pasar ekspor. Penjualan di pasar dalam negeri yang menjadi andalan POLY turun 24,67% menjadi US$ 68,17 juta, dari US$ 90,5 juta. Sedangkan pasar ekspor turun 18,77% menjadi US$ 18,76 juta, dari US$ 23,09 juta pada kuartal pertama 2019.
Ada pun untuk pasar dalam negeri produk yang dijual adalah fibre (serat) yang turun 26,17% di pasar domestik dan turun 39,39% di pasar ekspor. Kemudian, yarn (benang), turun 22,09% di pasar domestik dan turun 10,99% di pasar ekspor.
Penjualan chips juga turun baik di pasar domestik maupun ekspor yaitu masing-masing turun sebesar 28,46% dan 8,75%. Produk fleece (pemintalan) juga turun sebesar 51,33% di pasar domestik, tetapi naik 303,12% di pasar ekspor.
Perlambatan pertumbuhan pendapatan juga dialami oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) meski tidak begitu dalam. Pada kuartal pertama 2020, pendapatan SRIL turun 0,07% menjadi US$ 316,62 juta, dari US$ 316,85 juta. Padahal pada kuartal pertama 2019 pendapatan SRIL tumbuh 18,3% dari US$ 267,84 juta pada kuartal pertama 2018.
Penurunan penjualan SRIL terutama terjadi di pasar ekspor yang menjadi andalannya. Penjualan di pasar ekspor turun 1,04% menjadi US$ 189,14 juta, dari US$ 191,12 juta pada kuartal pertama 2019. Sedangkan penjualan di pasar domestik atau dalam negeri naik 1,39% menjadi US$ 127,48 juta dari US$ 125,73 juta pada kuartal pertama 2019.
Penjualan benang SRIL di pasar ekspor turun 0,29%, sedangkan di pasar domestik turun 3,7%. Kain jadi turun 3,38% di pasar ekspor dan naik 6,41% di pasar domestik. Untuk penjualan pakaian jadi, di pasar ekspor turun 0,31% dan pasar dalam negeri naik 11,3%.
Kemudian penjualan kain mentah di pasar ekspor naik 0,81% dan di pasar domestik turun 3,29%.
Laba Masih Baik
Meski ada penurunan pendapatan, tetapi dua perusahaan tekstil ini masih bisa mempertahankan kinerja positif di sisi bottom line. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) mampu mengembalikan laba bersih setelah pada tahun lalu mengalami rugi bersih. Ada pun laba bersih POLY pada kuartal pertama 2020 adalah US$ 4,32 juta. Padahal pada periode yang sama tahun lalu tercatat rugi bersih sebesar US$ 1,2 juta.
Membaiknya kinerja bottom line POLY terjadi karena kuartal pertama 2020 ini, perusahaan mendapatkan keuntungan dari selisih kurs yang mencapai US$ 8,1 juta. Pada periode yang sama tahun lalu POLY mengalami rugi selisih kurs sebesar US$ 1 juta.
Setali tiga uang, SRIL juga masih mempertahankan kinerja bottom line yang positif. Laba bersih SRIL pada kuartal pertama 2020 tumbuh 0,62% menjadi US$ 28,22 juta dari US$ 28,05 juta pada kuartal pertama 2019. Padahal pada kuartal pertama 2019 lalu, laba bersih SRIL turun 32,17% dari US$ 41,35 juta pada kuartal pertama 2018.
Leave a reply
