
Gubernur Riau Tawarkan Kawasan Industri, Simak Saran Menko Airlangga

Audiensi bersama Jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Riau di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (07/05/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut niat Pemprov/Dok. Ekon
Pemerintah Provinsi Riau menyampaikan potensi yang dimiliki Provinsi Riau. Pemprov juga mengusulkan kawasan industri dan kawasan ekonomi.
Gubernur Provinsi Riau, Abdul Wahid menyebutkan bahwa secara geografis Provinsi Riau memiliki posisi yang strategis berada di sentra Sumatera dan berdekatan dengan aktivitas ekonomi internasional di Selat Malaka. Meski demikian, tidak terlalu banyak benefit yang diperoleh dari perdagangan di Selat Malaka tersebut karena minimnya kapal yang singgah di Sumatera. Untuk itu, potensi besar tersebut dapat menjadi celah untuk terus dioptimalisasi.
Selain strategis berdasarkan kondisi geografis, Provinsi Riau sendiri juga memiliki keunggulan dalam sumber daya alam seperti perkebunan dan pertambangan, serta sumber daya manusia. Meski demikan, pemanfaatan berbagai potensi tersebut perlu dioptimalkan dengan dukungan kebijakan Pemerintah Pusat. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan usulan pengembangan Pulau Rapat yang memiliki potensi unggul di bidang pariwisata.
Gubernur Abdul juga mengusulkan Kawasan Logistik Perkapalan di Pulang Rangsang, dimana pulau tersebut juga menyimpang potensi silika yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, usulan juga disampaikan terkait pembentukan kawasan industri baru seperti Kawasan Ekonomi Bukit Batu dan Kawasan Industri Pulau Burung yang berfokus pada kawasan pertanian, perkebunan, atau hortikultura.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pada prinsipnya Pemerintah Pusat terbuka dengan berbagai usulan dari Pemerintah Daerah.
Namun berdasarkan riwayat sebelumnya, pengembangan industri ataupun kawasan akan mampu berhasil jika terdapat anchor tenant atau industri penunjang utama terlebih dahulu. Dengan demikian, kawasan industri tersebut memiliki kemungkinan berkembang dengan lebih pesat.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa Selat Malaka memang memiliki potensi yang sangat signifikan dimana setiap tahunnya terdapat 94.000 kapal yang berlalu lalang, sehingga dapat menjadi salah satu potensi yang juga perlu dikembangkan. Saat ini, Pemerintah juga tengah menjajaki berbagai daerah yang memiliki keunggulan strategis untuk pengembangan oil tanking.
Menko Airlangga juga menyarankan Pemprov Riau agar dapat menyusun kajian teknis terkait dengan potensi industri di Riau sehingga dapat ditinjau kesiapan daerah dalam menyediakan infrastruktur pendukung kawasan industri.
Menko Airlangga juga mengimbau agar kawasan industri yang dicanangkan oleh Pemprov Riau tersebut harus menarik bagi investor. Salah satu hal menarik yang dapat menjadi keunggulan komparatif dan berdaya saing tinggi yakni basis resources yang dimiliki daerah terkait, baik industri kelapa, migas, hingga pulp and paper.
Leave a reply
