
Indeks Konsumsi Masyarakat untuk Pakaian dan Rumah Tangga Naik Selama Ramadhan

Tangkapan layar YouTube data indeks konsumsi versi Continuum Data Indonesia/Iconomics
Continuum Data Indonesia dan Indef menyebut indeks konsumsi masyarakat mengalami kenaikan sebesar 17% selama periode 1 April hingga 25 April 2021. Naik-turunnya indeks ini disebabkan berbagai macam komponen antara lain makanan, minuman, transportasi dan lain sebagainya.
Data analis Continuum Muhammad Azzam mengatakan, komponen indeks konsumsi yang mengalami paling besar selama bulan Ramadhan adalah pakaian 47% dan rumah tangga 18%. Peningkatan ini tentu saja dibandingkan dengan indeks konsumsi sebelum bulan Ramadhan.
“Komponen yang mengalami penurunan adalah perumahan, air dan listrik turun -21% serta pendidikan 15%,” kata Azzam dalam sebuah paparan secara virtual, Senin (3/5).
Lantas apa saja yang menyebabkan penaikan dan penurunan indeks konsumsi itu?
Menurut Azzam, dalam penelitian di media sosial topik pembicaraan masyarakat di dunia maya adalah soal pakaian dan peralatan rumah tangga. Umumnya masyarakat belanja secara daring untuk pakaian dan peralatan untuk rumah tangga. Ini bukan sekadar pembicaraan tapi menjadi kepercayaan atau keyakinan konsumen berbelanja kebutuhannya.
Sementara itu, kata Azzam, komponen konsumsi yang menurun itu terkait dengan tarif listrik yang akan naik pada Juli 2021 dan juga soal elpiji 3kilogram yang rencananya harganya akan naik dalam waktu dekat. Khusus soal pendidikan di masa pandemi ini masih terjadi pro dan kontra.
“Ada yang tidak sabar agar sekolah dilakukan secara tatap muka dan beberapa masyarakat menganggap bahwa Indonesia belum siap pendidikan secara daring,” kata Azzam.
Sebelumnya, Continuum Data Indonesia dan Indef mengkaji indeks konsumsi masyarakat dari pembicaraan di media sosial. Data yang dikumpulkan mencapai 1.204.102 pembicaraan dari 934.671 akun media sosial selama periode 1April hingga 25 April 2021.
Leave a reply
