
Inilah Teknik yang Harus Dikuasai Oleh Auditor dan Fraud Investigator

Training ITC pada 9-10 Maret di Jakarta mengenai “Fraud & Theft Interview Lie Detector”/The Iconomics
Iconomics Training Center (ITC) menggelar public training dengan tema “Fraud & Theft Interview Lie Detector” pada 9-10 Maret 2020. Banyak auditor dan fraud investigator tidak tepat mendeteksi kebohongan.
Trainer Handoko Gani mengibaratkan untuk mendeteksi fraud dan anti theft seperti memancing ikan. Ikan ini bisa berperilaku jujur dan bohong. Sebelum memancing ikan, ada kalanya pemancing harus memahami lokasi pemancingan.
“Kita harus memancing dengan umpan dan joran yang tepat dan pemancingnya juga harus memiliki kapabilitas,” kata Trainer Handoko.
Handoko mengungkapkan saat ini banyak investigator yang masih belum bisa memahami konteks interview untuk mendeteksi kebohongan dan kejujuran. Kenyataan ini banyak terjadi di lapangan. Ia mengajurkan sebagai investigator, yang pertama kali harus dikejar adalah mendeteksi kebohongan dan kejujuran dengan secara verbal, kemudian melanjutkan pendeteksian nonverbal.
Lantas kenapa tidak menggunakan jalan pintas dengan menggunakan pendeteksi suara? Handoko menjelaskan masyarakat pada umumnya salah kaprah dalam membedakan kejujuran atau kebohongan dengan suara. Pada kenyataannya tidak mudah mengidentifikasi kebohongan dari suara.
“Memang bisa, tapi telinga kita tidak bisa menganalisisnya, sehingga perlu alat atau mesin. Contohnya adalah alat seperti Layered Voice Analysis (LVA) yang saat ini saya punya otorisasi operator & dealer-nya. Alat ini banyak dipakai oleh institusi penegakan hukum & anti teror di 80 negara selama 20 tahun,” katanya.
Ia menjelaskan telinga tidak bisa akurat dalam membedakan antara benar dan salah. Oleh karena itu, harus mempelajari teknik analisa ucapan seperti teknik forensic linguistic untuk menguasai manipulasi dari pelaku fraud.

Refresh sejenak dengan foto bersama peserta training dan trainer/The Iconomics
Setidaknya ada 3 teknik analisis yang dilatih dalam training ini. Antara lain analisis ucapan secara forensik berdasarkan sejumlah Teknik Verbal (Forensic Linguistics) seperti Scientific Content Analysis, Reality Monitoring, dan Statement Validity Analysis.
“Ada banyak caranya untuk mengetahui target berbohong atau tidak, yang kita pakai adalah scientific content analysis. Nah, di pelatihan inilah diajarkan teknik interview yang digabungkan dengan teori analisis yang tiga tadi itu,” pungkasnya.
Pelatihan mendeteksi kebohongan adalah salah satu bekal bagi perusahaan. Cek kelas berikutnya disini. Adapun training lainnya untuk bisa meningkatkan skill lainnya dapat anda peroleh dalam training yang lainnya. Silakan cek jadwal ITC. (ADV)
Leave a reply
