Kemensos Dampingi Pelaku UMKM Cireng yang Kini Bisa Dipesan Secara Daring

Program kewirausahaan Kementerian Sosial bertujuan untuk meningkatkan kemandirian para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khususnya kaum ibu-ibu dari keluarga penerima manfaat (KPM). Dengan begitu, perekonomian keluarga tersebut bisa meningkat dan tidak lagi tergolong KPM Program Keluarga Harapan (PKH).

Pejabat dari Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan,Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM) Kementerian Sosial Rosida mengatakan, dukungan lembaganya terhadap pemberdayaan pelaku UMKM itu berupa pendampingan dan inkubasi bisnis. Ini berbeda dari berbagai program yang ada di Kementerian Sosial yang umumnya memberikan bantuan baik itu uang tunai maupun kebutuhan sembako kepada masyarakat yang masuk KPM.

“Pendampingan ini terutama untuk KPM PKH yang memiliki rintisan usaha agar mereka bisa berkembang lebih baik,” kata Rosida dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (31/8).

Adapun pendampingan yang diberikan Kementerian Sosial kepada pelaku UMKM itu, menurut Rosida, antara lain terkait dengan teknik pemasaran dan pengemasan produk. Juga membantu para pelaku UMKM ini agar terkoneksi dengan platform digital atau semacam platform e-commerce.

Program pendampingan semacam itu, kata Rosida, telah mampu mengantarkan pelaku UMKM yang termasuk KPM PKH untuk berkembang. Salah satu contohnya itu ada pelaku UMKM yang berjualan makanan khas sunda cireng terkoneksi dengan platform digital.

“Kami membantu inkubasi bisnisnya agar integratif dan adaptif. Jadi, kami tidak memberikan modal, tapi pendampingan berupa pengelolaan keuangan, pemasaran dan kemasan produk. Jadi makanan tradisional semacam cireng itu sudah bisa dibeli di platform digital,” kata Rosida.