Kementerian Perindustrian Mendorong Industri dengan Pengembangan Kawasan Industri Baru

1
196
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Kementerian Perindustrian menyampaikan upaya untuk melakukan pemerataan industri dengan pembangunan kawasan-kawasan industri baru di luar Jawa. Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A Cahyanto mengatakan bahwa salah satu sasaran pengembangan wilayah industri adalah menargetkan adanya peningkatan perindustrian pengolahan non migas di wilayah luar Jawa menjadi 40%. Adapun sasaran ini sesuai dengan rencana induk pengembangan industri nasional sampai tahun 2035.

Untuk mencapai hal tersebut, kata Eko, diupayakan melalui pembangunan kawasan-kawasan industri baru dengan prioritas pengembangan di luar pulau Jawa dengan penyediaan lahan sebanyak 50 ribu hektar.

Eko menyampaikan rincian terkait kondisi perindustrian sejak tahun 1970 an hingga saat ini dengan terjadinya perubahan kepemilikan. Menurutnya, di tahun 1970 an, kawasan industri yang dikelola ini dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hampir semua berlokasi di Pulau Jawa, Medan, dan Makassar.

“Kemudian di tahun 90-an muncul kawasan-kawasan industri generasi kedua yang dikembangkan oleh swasta, kemudian kawasan industri moderen yang mulai berkembang sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini yang terus beradaptasi dan saat ini sebagian kawasan industri baru sudah mengadopsi teknologi industri 4.0,” kata Eko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI pada Selasa, (20/06/2023).

Baca Juga :   Menteri Perindustrian: LG Chemical Tertarik Pilot Project Electric Vehicle

Eko menjelaskan bahwa hingga Mei 2023 ini total perusahaan kawasan industri menurut data Kementerian Perindustrian sebanyak 136 kawasan.

“Hingga Mei tahun 2023, total perusahaan kawasan industri menurut data Kementerian Perindustrian yang telah memiliki izin usaha kawasan industri sebanyak 136 kawasan industri dengan total luas lahan 71.418 hektar, dan saat ini sekitar 63% nya sudah terisi dari luasan ini dari yang sudah terisi ini sebagian besar ada di pulau Jawa,” jelasnya.

Apabila dirinci lagi dari total 136 kawasan industri tersebut, sebagian besar di Jawa Barat dan hanya berlokasi di dua daerah yaitu Jakarta, dan Karawang. Dengan demikian, pihaknya mendorong persebaran kawasan industri yang tak berpusat di pulau Jawa saja, dalam hal ini Eko sebut mendorong proyek strategis nasional (PSN) di luar pulau Jawa.

“Mendorong proyek-proyek strategis nasional terkait dengan kawasan industri itu di luar pulau Jawa. Saat ini kalau dilihat secara statistik, kami berharap dengan adanya tambahan sekitar 24 kawasan industri yang akan segera beroperasi ini akan bisa lebih menyeimbangkan porsi antara Jawa dan luar Jawa,” lanjutnya.

Baca Juga :   Pabrik Baru Asia Pacific Rayon Bisa Perkuat Daya Saing TPT Indonesia

Menurutnya, secara perwilayahan kawasan industri di luar Jawa diarahkan menjadi kawasan industri berbasis pengolahan sumber daya alam yang memilki sistem logistik yang efisien, serta sebagai pendorong berkembangnya pusat ekonomi baru. Eko mencontohkan empat kawasan industri di luar pulau Jawa yang saat ini sedang dalam upaya pengembangan yaitu PT Indonesia Morowali Industrial Park, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park, PT Anugrah Tambang Industri, dan PT Ration Bangka Abadi.

Pihaknya berharap ke depan kawasan-kawasan industri yang telah ada dan dikembangkan saat ini diarahkan menuju smart eco industrial park. Bahkan pihaknya telah memiliki program kerja sama dengan negara maju untuk mengadopsi teknologi tersebut.

“Kami saat ini memiliki program yang bekerja sama dengan beberapa negara maju untuk mengadopsi global eco industrial park principal sehingga daya saing kawasan-kawasan industri kita bisa lebih tinggi lagi,” katanya.

Leave a reply

Iconomics