Kepala BKF: Krisis Energi dan Pengetatan Moneter di Negara Maju Bisa Pengaruhi Aliran Modal

0
1070

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III tahun 2021 tetap terjaga sehingga mampu menopang stabilitas ketahanan eksternal Indonesia. NPI mencatatkan surplus sebesar US$10,7 miliar (1,49% terhadap PDB) setelah pada kuartal sebelumnya tercatat defisit US$0,4 miliar (-0,68% terhadap PDB).

Perbaikan kinerja NPI pada kuartal III didorong oleh kinerja transaksi berjalan yang mencatatkan surplus sebesar US$4,47 miliar dan surplus transaksi modal dan finansial sebesar US$6,1 miliar.

“Surplus transaksi ini menunjukkan ketahanan eksternal Indonesia yang cukup kokoh, dan momentum ini masih tetap akan kita pertahankan seiring dengan dengan pemulihan ekonomi kedepannya,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam siaran pers tertulis.

Surplus transaksi berjalan, utamanya didorong oleh adanya peningkatan yang cukup signifikan dari neraca perdagangan barang khususnya kenaikan ekspor barang non-migas, sementara neraca migas masih menunjukkan defisit. Ekspor barang non-migas tercatat tumbuh sebesar 14,7% secara kuartalan (qtq) dan 50,7% tahunan (yoy).

Ditengah penerapan PPKM pada kuartal III-2021, ekspor tetap menunjukkan kinerja yang sangat positif. Peningkatan ekspor di kuartal III-2021 didukung oleh peningkatan kinerja baik di produk bahan bakar/hasil pertambangan dan juga produk manufaktur yang tumbuh masing-masing sebesar 128% (yoy) dan 37,7% (yoy). Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh kenaikan permintaan global terutama dari negara mitra utama dagang seperti Tiongkok, India dan AS, serta juga didorong oleh peningkatan harga komoditas.

Halaman Berikutnya
1 2 3

Leave a reply

Iconomics