Ketua DK OJK Sebut Faktor-faktor yang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mampu tumbuh di atas 5%. Hal ini diungkapkannya pada acara peluncuran minisite iBPRS pada Senin (05/12/2022).

Ia mengungkapkan lebih detail lagi dasar yang dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama dengan menjaga stabilitas melalui upaya mengantisipasi, merespons, dan memitigasi kondisi yang sulit yang akan terjadi di ekonomi global ke depan.

Selanjutnya, mendorong pertumbuhan domestik, nasional dan basis pertumbuhan domestik atau nasional di berbagai daerah. Hal tersebut meliputi pertumbuhan daerah di provinsi, kabupaten, kota, kelurahan, dan kecamatan. BPR memiliki peranan penting karena selain menjaga pertumbuhan ekonomi tetapi juga bisa melihat dari berbagai survei kebutuhan untuk memperbaiki khususnya dalam literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

“Angka-angka survei nasional terakhir menunjukkan perbaikan tapi juga di lain pihak menunjukkan bahwa ruang untuk peningkatan lebih lanjut tetap besar dan harus semakin dioptimalkan. Kalau secara umum tingkat inklusi sudah hampir mendekati 90% dari sebelumnya di 78%, dan untuk literasi dari sebelumnya dibawah 40% sekarang sudah hampir mendekati 5% yaitu 49,5%. Berarti sudah meningkat dan gap antara inklusi dan literasi menggecil tp tetap harus ditingkatkan,” kata Mahendra.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi melalui aplikasi informasi iBPR/BPRS yang didalamnya tersedia berbagai informasi layanan perbankan dan tentu saja sudah terverifikasi OJK.

Peningkatan angka literasi dan inklusi tersebut tentu mengurangi risiko masyarakat untuk termakan produk dan tawaran layanan jasa keuangan dan investasi yang ilegal.

Langkah lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi adalah perlunya koordinasi dan kerja sama sehingga membangun sinergi dalam semua bidang. Tak hanya itu, perlu juga menjaga konsistensi bersama.