
Kinerja Keuangan Sari Roti Tetap Tumbuh Positif Selama Pandemi

Ilustrasi/Netralnews
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sebagai produsen roti dengan merek Sari Roti mencatatkan kinerja kuartal III 2020 yang baik walau di tengah pandemi virus Covid-19.
Sebagai refleksi atas operasional yang kuat, EBITDA dari wilayah Indonesia pada kuartal III 2020 mencapai Rp96,7 miliar meningkat signifikan 20,9% QoQ. Sedangkan Penjualan dari wilayah Indonesia pada kuartal III 2020 dapat mencapai Rp749,8miliar, masih tumbuh 1,9% dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Dengan senantiasa melakukan analisa komprehensif terhadap daya beli, pola konsumsi, pola belanja dan pola aktivitas masyarakat Indonesia maka kami dapat menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan usaha dan ketidakpastian Pandemi Covid-19,” ujar Arlina Sofia, Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Iconomics, Sabtu (24/10).
Sehingga dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang diterbitkan Jumat (23/10), ROTI mencatatkan penjualan bersih untuk 9 bulan pada tahun 2020 sebesar Rp2,4 triliun atau bertambah Rp766 miliar sepanjang periode Juli – September 2020. Perseroan pun berhasil mempertahankan kinerja keuangan konsolidasi dengan EBITDA dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berturut-turut tercatat sebesar Rp308,6 miliar dan Rp127,2 miliar.
Pencapaian ini didukung oleh kinerja baik pada masing-masing kanal penjualan. Kanal tradisional (general trade) membukukan penjualan Rp701 miliar untuk 9 bulan tahun 2020, tumbuh kuat sebesar 22% yoy, sebagai hasil penerapan strategi di masa pandemi Covid-19 untuk fokus pada pasar potensial area pemukiman dengan memperkenalkan moda pemesanan produk melalui WhatsApp dan Chatbot.
Sementara itu kanal modern (modern trade) pada 9 bulan tahun 2020 meraih Penjualan Rp1,67 triliun dan tetap merupakan kontributor terbesar Penjualan Perseroan. “Pada masa pandemi Covid-19, kanal modern dapat mempertahankan penjualan khususnya periode Juli-September tahun 2020 sebesar Rp505 miliar yang relatif stabil dibandingkan periode April-Juni 2020 didukung inisiatif promo dan marketing yang efektif,” papar Arlina Sofia.
Sedangkan untuk realisasi belanja modal (capex) hingga 30 September 2020, Perseroan telah membelanjakan Rp361,6 miliar atau sekitar 90,4% serapan dari rencana tahun 2020 yang dianggarkan untuk pengembangan usaha, termasuk peningkatan kapasitas, penguatan jaringan distribusi, serta pembangunan pabrik baru di Banjarmasin dan Pekanbaru yang ditargetkan operasi komersial pada kuartal I tahun 2021.
Leave a reply
