
Menkeu Sri Mulyani: Sudah Terkumpul Rp7,3 Triliun Dana di Pooling Fund Bencana

Tangkapan layar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia merupakan negara yang berada di ring of fire sehingga kerap terjadi bencana. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan sebuah asuransi yang dapat meng-cover kerusakan yang terjadi dari setiap bencana. Asuransi tersebut kemudian dinamakan pooling fund. Total pooling fund yang telah terkumpul sebesar Rp7,3 triliun.
“Kita membuat asuransi bersama, inilah yang kita sebutkan pooling fund yang sekarang ini kita kumpulkan ada Rp7,3 triliun sudah kita masukan situ. Tahap pertama, aset-aset negara seperti gedung ini dan aset-aset di daerah kita asuransikan,” kata Sri Mulyani pada acara Rakernas Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) pada 21 Desember 2022.
Pengasuransian gedung, maupun aset-aset negara di pusat maupun daerah ini sebagai langkah kesiapan jika terjadi bencana alam. Dengan demikian, saat terjadi bencana alam, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah bisa langsung melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Menkeu kembali menjelaskan situasi sebelum ada pooling fund, yang mana kerusakan-kerusakan akibat bencana ini biasanya di-cover dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Selama ini kalau daerah terkena bencana semuanya dari APBN melalui dana cadangan bencana yang ada di APBN kami dan di APBD juga ada. Jadi biasanya BNPB (Badan Nasional Penganggulangan Bencana) kami langsung cairkan dana untuk membantu dari mulai emergency sampai rehabilitasi. Tapi ini sekarang polling fund sudah kita mulai bangun di BPDLH,” kata Sri Mulyani.
Tentu nantinya, lewat asuransi ini, daerah-daerah akan menyisihkan dana iuran untuk pooling fund ini. Besaran iuran setiap daerah berbeda, karena harus memperhatikan profil-profil risikonya.
Leave a reply
