
Menkominfo Minta Para Penyedia Platform Digital Dukung UMKM

Menteri Kominfo Johnny G Plate/Dok. Kominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan dukungan Pemerintah kepada platform digital dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sudah dilakukan dengan pembangunan infrastruktur digital.
“Pemerintah (memberikan fasilitasi) untuk platform digital yang mendukung UMKM Indonesia. Bahkan, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, technology company global maupun platform digital yang ada di Indonesia bisa melakukan bisnis yang baik,” kata Menkominfo dalam Diskusi Indonesia Pavilion: The Role of Technology to Drive Economic Recovery, yang berlangsung secara hibrida dari Davos, Swiss.
Ia menjelaskan keberadaan infratruktur digital bisa dimanfaatkan dari sisi hilir terutama bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, Pemerintah membangun infrastruktur digital berupa jaringan backbone fiber optic, jaringan middle-mile seperti microwave link, fiber link, dan satelit serta base transceiver station (BTS).
“Apa yang telah saya lakukan sebagai menteri adalah menggelar infrastruktur TIK di seluruh negeri melalui jaringan telekomunikasi serta menyediakan High Throughput Satellite dengan kapasitas 300 gigabit per detik yang akan diluncurkan ke orbit tahun depan untuk mendukung kebutuhan digital Indonesia. Kami juga telah membangun setengah juta base transceiver station,” kata Menkominfo dalam keterangan tertulis.
Ia mengharapkan upaya itu akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. “Dengan melakukan itu, saya berharap hilir TIK yakni ekonomi digital akan tumbuh seperti yang dilakukan perusahan rintisan Grab sekarang dan yang lainnya,” katanya.
Menurut Menkominfo, saat ini program pembangunan infrastruktur digital sedang berlangsung dan dilakukan secara multiyear karena ketersediaan dana dan kondisi geografis Indonesia yang tersebar ribuan pulau dengan jarak serta waktu tempuh beragam.
“Dengan transportasi dan sarana logistik yang sangat terbatas di wilayah archipelago, sehingga kita harapkan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Pemerintah membangun infrastruktur TIK di seluruh negeri untuk menutup kesenjangan digital,” kata Menkominfo.
Menteri Johnny menegaskan kembali dukungan kepada platform digital dan pelaku UMKM untuk mengambil bagian dalam pengembangan ekonomi digital.
“Kami mengundang UMKM Indonesia untuk bergabung dan mengambil ekonomi digital ini. Saya mendukung platform digital untuk memastikan bahwa Indonesia juga mengambil bagian besar dalam ekonomi digital negara-negara Asia Tenggara. Sebagai imbalannya, tentu mengharapkan membayar pajak yang baik pula untuk Indonesia,” katanya.
Menkominfo menjelaskan saat ini, valuasi ekonomi digital Indonesia setara dengan proporsi 40% ekonomi digital kawasan Asia Tenggara. Ia mengatakan tahun lalu adalah US$17 miliar dan diproyeksikan mencapai dua kali lipat mencapai US$146 miliar pada tahun 2025. Dan bisa mencapai US$315 miliar pada tahun 2030. Dimana Grab dan platform digital lain menjalankan bisnis mereka.
Guna mewujudkan proyeksi itu, Menteri Johnny mengajak platform digital untuk mendukung pelibatan pelaku UMKM dalam pengembangan ekonomi digital. “Pastikan untuk mendukung produk UMKM Indonesia dan melakukan substitusi impor,” katanya.
Saat ini Pemerintah mengambil kebijakan afirmatif untuk melibatkan pelaku UMKM dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan kementerian, lembaga pemerintah, dan badan usaha milik negara. Menurut Menkominfo hal itu merupakan upaya untuk melindungi pelaku UMKM.
Menkominfo melanjutkan, untuk pesan kedua yakni penggelaran infrastruktur TIK tidak hanya untuk e-commerce. “Tetapi saya juga ingin memastikan bahwa fintech juga berkembang dengan baik, edutech dan health tech juga akan berkembang dengan baik di Indonesia,” kata Menkominfo.
Ia juga berpesan agar pengelola platform digital perlu memperhatikan keamanan teknologi enkripsi dan manajemen keamanan siber yang tepat.
Leave a reply
