Menteri BUMN Perkirakan Ada 32 BUMN yang Sehat dari Total 41 BUMN

0
440
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Menteri BUMN Erick Thohir tidak memberikan toleransi bagi tindakan merugikan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sejak awal, ia telah berkomitmen memperbaiki kondisi BUMN agar lebih transparan dan profesional.

“Untuk masalah bersih-bersih BUMN, saya rasa saya tidak segan-segan mendorong yang namanya kasus-kasus hukum di BUMN, kasus Jiwasraya dari 2006 itu tidak pernah dilakukan, ketegasan, tetapi Alhamdulillah saya melaporkan kepada Pak Presiden Joko Widodo dan beliau sangat mendukung,” ujar Erick dalam acara Survei Nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 22 Januari 2023.

Erick menyampaikan dirinya selalu intens berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi di tubuh perusahaan pelat merah. Erick menilai pengungkapan Jiwasraya hanya permulaan lantaran banyak juga dana pensiun di BUMN yang bermasalah.

“Kemarin saya warning, setelah Jiwasraya, Asabri, sekarang kita mendorong investasi audit untuk dana-dana pensiun BUMN yang kemarin saya melihat bukunya ini 35% sehat, dan 65% sakit. Kita harus antisipasi karena ini bisa angkanya cukup besar,” ucapnya.

Baca Juga :   Menteri BUMN Ganti Satu Komisaris dan 2 Direktur PT KAI (Persero)

Erick juga menyebut kasus yang terjadi di Garuda Indonesia hingga Waskita Beton yang berdampak negatif bagi keuangan perusahaan. Permasalahan tersebut memang terjadi cukup lama, tapi Erick tetap berkomitmen untuk menyelesaikannya agar tidak merugikan negara dan masyarakat.

“Waskita beton ini juga terima kasih teman-teman penegak hukum bisa menginformasikan, karena memang secara data waktu itu kita sudah melihat sepertinya ada penipuan, artinya secara publik waktu itu mengeluarkan rights issue, surat utang atau apalah, saya lupa detailnya, tetapi ternyata penggunaannya tidak benar,” lanjut dia.

Erick mengatakan aksi bersih-bersih juga dilakukan dengan merampingkan jumlah BUMN dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Perampingan ini terbukti memberikan hasil yang lebih baik dengan meningkatnya kinerja BUMN.

“Laba BUMN ketika saya masuk Rp13 triliun sekarang menjadi Rp125 triliun dan InsyaAllah untuk tahun ini angkanya bisa di atas Rp200 triliun, artinya dari 13 ke 125 hampir 86% lebih, nanti masih naik lagi,” ungkapnya.

Saat baru menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick menyebut 70% BUMN mengalami kerugian. Erick memproyeksikan 32 BUMN dari 41 BUMN saat ini dalam kondisi yang sehat. Erick mengatakan perbaikan kinerja terletak pada dua kunci utama yakni aspek kepemimpinan di tubuh BUMN dan juga penerapan sistem yang berjalan secara konsisten.

Baca Juga :   PLN Ajukan PMN Rp 3 T untuk 2024, Targetkan Desa Berlistrik 100% si 2027

“Ini lah hal-hal yang saya rasa kenapa menerapkan pemilihan orang-orang yang baik di posisi dirut BUMN itu menjadi penting dan memang jangan sampai diintervensi politik, ini yang kita harus jaga,” ujarnya.

Erick mengatakan program bersih-bersih ini tentu tidak selesai dalam waktu singkat lantaran sudah terjadi sejak zaman dahulu. Namun, Erick meyakini pemilihan pemimpin berdasarkan leadership yang baik dan sistem yang dibangun ini yang akan bisa mengurangi korupsi.

“Tidak mungkin yang namanya perubahan itu berdasarkan hanya leadership, tanpa ada sistem yang dibangun, maupun sebaliknya,” kata Erick.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics