
Merger 1 Tahun, Perikanan Indonesia Ceritakan Perjalanan Transformasi Perusahaan

Satu tahun pasca merger PT Perikanan Indonesia/Dok. Perikanan Indonesia
PT Perikanan Indonesia menyatakan telah melakukan berbagai transformasi usai satu tahun merger dengan PT Perikanan Nusantara. PT Perikanan Indonesia adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada sektor perikanan di Indonesia.
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan penggabungan BUMN Perikanan satu tahun yang lalu ini harus memberikan nilai positif baik bagi pemegang saham, manajemen, karyawan hingga masyarakat dan industri perikanan.
Selama satu tahun, PT Perikanan Indonesia terus berbenah dan bertrasformasi menjadi perusahaan yang mampu menciptakan ekosistem perikanan berkelanjutan dari hulu hingga hilir.
“Kami sudah bertransformasi dalam satu tahun ini. Dan kami berkomitmen terus bertransformasi di tahun-tahun berikutnya untuk menjadi perusahaan perikanan terbesar pada tahun 2026 sesuai visi perusahaan,” kata Sigit dalam keterangan resmi.
PT Perikanan Indonesia menyatakan mampu melakukan transformasi kinerja keuangan dengan EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) dari semula negatif menjadi positif.
Selama setahun ini, PT Perikanan Indonesia menyebut telah menorehkan hasil ekspor ke beberapa negara tujuan. Pertama, ekspor gurita dari Unit Simeulue ke Jepang yang rutin dilakukan setiap bulannya dengan volume 15 ton setiap ekspor.
Kedua ekspor gurita dari Cabang Makassar ke Amerika Serikat sebanyak 17,9 ton. Berikutnya, ekspor Tuna loin natural beku dari Cabang Ambon ke Jepang sebanyak 10,8 ton, dan ekspor ikan Tuna dari Cabang Bitung ke Singapura,
Selain itu, PT Perikanan Indonesia juga menyuplai ikan tuna yang sudah diproses menjadi tuna saku, tuna steak dan tuna center cut dari Cabang Benoa ke Amerika Serikat.
Dalam minggu ini, PT Perindo juga mengekspor Ikan Cakalang sebanyak 51.000 kg dari Jakarta ke Jepang.
“Melalui ekspor ini, kami menjalankan amanah pemerintah sesuai dengan tujuan penggabungan BUMN Perikanan di mana salah satunya harus meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar internasional serta meningkatkan pendapatan pajak dan dividen bagi negara,” kata Sigit.
Proses ekspor tentu melibatkan nelayan lokal dalam melakukan penangkapan ikan. Dengan begitu, PT Perikanan Indonesia selalu meningkatkan inklusivitas nelayan dengan menyerap hasil tangkapan nelayan (off take), meningkatkan nilai tukar nelayan serta memberikan kemudahan nelayan dalam berproduksi.
PT Perikanan Indonesia dengan PT Perikanan Nusantara resmi bergabung dengan ditandatanganinya akta penggabungan pada 2 Desember 2021. Prosesi penandatanganan akta penggabungan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut atas terbitnya PP Nomor 99 Tahun 2021 tentang Penggabungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perikanan Nusantara kedalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perikanan Indonesia yang terbit pada 15 September 2021.
Leave a reply
