Dibayang-Bayangi Wabah Corona, BUMN Diminta Terus Bekerja
Perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) diminta untuk terus bekerja meski dibayang-bayangi wabah virus corona. Perusahaan BUMN diminta untuk melanjutkan pembelanjaan mereka terutama untuk proyek-proyek strategis nasional.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pengerjaan proyek-proyek strategis itu penting terutama untuk menjaga kondisi perusahaan agar tetap sehat. Adapun proyek-proyek strategis yang perlu dilanjutkan antara lain pembangunan pelabuhan kapal yacht dan cruise terintegrasi di Bali, pembangunan terminal 4 Bandar Udara Soekarno-Hatta, dan program 1 juta rumah bagi milenial.
“Karena kita percaya 30 tahun terakhir memang yang ada seperti ini (wabah Covid-19) memang terjadi. Tapi karena kita punya pemimpin bagus (Presiden Joko Widodo) yang bekerja keras. Sektor-sektor usaha BUMN terus maju bekerja,” tutur Erick di The Tribrata, Jakarta, Rabu (4/3).
Walau perekonomian global terdampak wabah virus corona, Erick menekankan perlunya BUMN harus mempercepat proses konsolidasi agar lebih mampu bersaing dalam situasi saat ini. Dan tentu saja Erick tak lupa akan mewujudkan pembentukan holdingi BUMN bidang usaha rumah sakit dan perhotelan.
Dalam situasi saat ini, BUMN juga disebut siap dan mampu memenuhi kebutuhan bahan pokok, alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Bahkan khusus untuk masker – yang sempat sulit didapat dan harganya melonjak karena wabah virus corona itu – BUMN Kimia Farma memastikan stoknya aman.
“Kita pastikan masker nggak ada harganya melambung, tetap Rp 2.000,” kata Erick.
Erick memastikan ketersediaan stok bahan makanan dan obat-obatan itu setelah rapat dengan holding farmasi dan Bulog. Stok disebut masih cukup hingga akhir tahun. Apalagi beras yang diperkirakan akan panen raya pada April nanti sehingga mampu memperkuat stok beras.