
PDB Triwulan III: 7 Sektor Tumbuh Positif, 10 Lainnya Masih Kontraksi

Proyek konstruksi Acset/Acset
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih mengalami kontraksi pada triwulan ketiga 2020 lalu sebesar 3,49%. Dengan demikian Indonesia secara teknikal sudah resmi masuk ke dalam resesi karena pada triwulan kedua lalu PDB Indonesia juga mengalami kontrksi 5,32%.
Namun, seperti pada triwulan kedua lalu, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi. “Dari 17 lapangan usaha yang ada, 7 sektor masih tumbuh positif meskipun melambat kecuali untuk sektor infokom, jasa kesehatan, dan pengadaan air,” ujar kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat konferensi pers, Kamis (5/11).
Ada pun tujuh sektor yang tumbuh positif (secara YoY) tersebut adalah Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (+15,33%); Informasi dan Komunikasi (+10,61%); Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang (+6,04%); Jasa Pendidikan (+2,44%); Real Estat (+1,98%); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (+2,15%) dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (+1,86%).
Suhariyanto mengatakan sebanyak 10 sektor masih mengalami kontraksi, meskipun kontraksinya tidak sedalam kontraksi yang terjadi pada triwulan kedua yang lalu. Misalnya, sektor industri pengolahan pada triwulan kedua yang lalu mengalami kontraksi sebesar 6,19%, tetapi pada triwulan ketiga ini kontraksinya sebesar 4,31%.
Demikian juga sektor Penyediaan Akomodasi, Makan dan Minum. Pada triwulan kedua lalu, sektor ini mengalami kontraksi sebesar 22,02% dan pada triwulan ketiga berkurang separuhnya menjadi 11,86%.
Sektor-sektor lainnya yang masih mengalami kontraksi adalah Transportasi dan Pergudangan terkontrasi sebesar 16,7% pada triwulan ketiga, membaik dibandingkan kondisi pada triwulan kedua lalu yang mengalami kontraksi sebesar 30,8%.
Kemudian Jasa Perusahaan yang mengalami kontraksi sebesar 7,61% pada triwulan ketiga 2020, dari sebelumnya pada triwulan kedua lalu terkontraksi sebesar 12,09%.
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor juga mengalami kontraksi sebesar 5,03% pada triwulan ketiga 2020, dari sebelumnya pada triwulan kedua lalu terkontrksi sebesar 7,57%.
Sektor konstruksi mengalami kontraksi sebesar 4,52% pada triwulan ketiga, dari sebelumnya pada triwulan kedua lalu terkontraksi sebesar 5,39%.
Sektor pengadaaan listrik dan gas mengalami kontraksi sebesar 2,44% pada triwulan ketiga dari terkontraksi sebesar 5,46% pada triwulan kedua 2020 lalu.
Sektor pertambangan mengalami kontraksi yang lebih besar pada triwulan ketiga 2020 yaitu sebesar 4,28% dari sebelumnya pada triwuan kedua sebesar 2,72%.
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi yang pada triwulan kedua lalu masih tumbuh positif sebesar 1,05%, pada triwulan ketiga mengalami kontraksi sebesar 0,95%.
Sedangkan jasa lainnya, pada triwulan ketiga 2020 masih terkontraksi sebesar 5,55% dari sebelumnya pada triwulan kedua lalu sebesar 12,6%.
1 comment
Leave a reply

[…] Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengingatkan adanya tanda bahaya dari sektor Jasa Keuangan dan Asuransi yang pada triwulan ketiga lalu mengalami kontraksi. Kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) ini sejalan dengan data pertumbuhan kredit perbankan yang […]