Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 2,07% Sepanjang 2020
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sepanjang tahun 2020 sebesar 2,07% dibandingkan tahun 2019.
“Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 mengalami kontraksi sebesar 2,07%,”ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat konferensi pers, Jumat (5/2).
Perekonomian Indoneisa berdasarkan besaran PDB pada triwulan IV tahun 2020 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp3.929,2 triliun atas dasar harga konstan sebesar Rp2.709 triliun. Kalau posisi ini dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun 2020, berarti pertumbuhan ekonomi Indonesia Q-to-Q mengalami kontraksi 0,42% dan pertumbuhan ekonomi Indonesia YoY dibandingkan triwulan keempat 2019 mengalami kontraksi sebesar 2,19%.
Berdasarkan sisi pengeluran, komponen konsumsi rumah tangga yang merupakan kontributor terbesar perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,63%. Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sebagai kontributor terbesar kedua juga mengalami kontraksi sebesar 4,95%; ekspor barang dan jasa terkontraksi sebesar 7,7%. Sedangkan konusmsi pemerintah mengalami pertumbuh positif sebesar 1,94%.
Meski secara keseluruhan sepanjang tahun tumbuh negatif, tetapi secara kuartalan, semua komponen sudah berada di zona positif. Konsumsi rumah tangga pada kuartal keempat 2020 tumbuh 0,49% dibandingkan kuartal ketiga 2020. Demikian juga investasi tumbuh 4,19% Q-to-Q, ekpsor barang dan jasa tumbuh 2,41% Q-to-Q dan konsumsi pemerintah tumbuh 27,15%.
Dari sisi produksi, lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sepanjangan tahun 2020 adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,04%; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 10,22%; Jasa Perusahaan sebesar 5,44% ; Jasa Lainnya sebesar 4,10%; dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 3,72%.
Sebaliknya, beberapa lapangan usaha masih mengalami pertumbuhan positif, di antaranya; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 11,60%; Informasi dan Komunikasi sebesar 10,58%; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 4,94%; Real Estat sebesar 2,32%; dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 1,75%.