
Pemulihan Industri Hospitalitas Diprediksi Butuh Waktu yang Lama

Ilustrasi/Aceh Online
Pemerintah berupaya membuka kembali aktivitas ekonomi setelah pada April dan Mei nyaris berhenti total untuk mengendalikan wabah Covid-19. Salah satu industri yang paling terpukul adalah industri yang berkaitan dengan hospitalitas seperti perusahaan penerbangan dan perhotelan.
Raden Pardede, ekonom yang kini menjadi Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan pemulihan industri hospitalitas ini diperkirakan tidak akan secepat industri lainnya.
“Airline, perhotelan, ini memang mungkin butuh waktu yang lebih panjang, mungkin satu tahun, dua tahun, belum akan terlihat [ada pertumbuhan yang sangat cepat]. Karena membutuhkan waktu untuk memulihkan kembali kepercayaan di sini,” ujarnya saat acara Ngopi Teko secara virtual yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (9/6).
Kapasitas angkut pesawat misalnya menurut Raden tidak serta merta akan mencapai 100% begitu kegiatan ekonomi kembali dibuka. Sebab, ada aturan soal pembatasan jarak antara penumpang yang harus dipatuhi.
“Dengan jarak-jarak yang dibuat ini tentu industri airline ini akan repot sekali dari sisi penerimaan mereka. Jadi yang sebelumnya katakan kapasitas dari pesawat 100 orang mungkin jadi 50 orang. Ini akan berpengaruh terhadap income mereka,” ujarnya.
Dari sisi penumpang sendiri, untuk melakukan perjalanan dari satu destinasi ke destinasi lainnya juga harus memenuhi persyaratan tertentu yang merepotkan. Hal ini tentu akan mengurangi animo orang untuk berpergian.
“Dugaan saya, ini khusus untuk industri yang berkaitan dengan pariwisata atau hospitality itu akan lebih panjang [pemulihannya],” ujar Raden.
Leave a reply
