
PLN Ceritakan Perjalanan Transformasi

Senior Executive VP Corsec PLN, Alois Wishnuwardhana
Senior Executive VP Corsec PLN, Alois Wishnuwardhana mengatakan bahwa saat awal memasuki pandemi Covid-19, PLN tengah menyiapkan program transformasi yang mana sesuai dengan program yang diterapkan oleh Kementerian BUMN. Namun, tak lama kemudian ada pandemi Covid-19 di tahun 2019. Pihaknya mengartikan transformasi tersebut dalam artian meliputi cara kerja, hingga paradigma.
“Dari cara kerjanya saja sudah berubah, lalu kita juga berubah harus mengubah cara berpikir cara kita, paradigma kita juga harus berubah dan kemudian kita menyiapkan dan justru pada awal Covid itu,” kata Alois dalam BCOMSS yang diselenggarakan Kementerian BUMN pada Kamis (09/03/2023).
Meski tengah mempersiapkan transformasi adanya pandemi membuat banyak pengamat, praktisi maupun akademisi mempersepsikan bahwa bisnis PLN akan kolaps. Hal ini mengingat semua kegiatan hanya terpusat di rumah dan juga penurunan permintaan listrik tak berpengaruh pada pembayaran kewajiban PLN terhadap mitra.
“Semua orang ada di rumah, sementara konsumsi listrik pasti di mal tutup, industri tutup semua yang yang buka hanya pelayanan publik, rumah sakit sekolah juga tutup sehingga kemudian semua pengamat mengatakan bahwa listrik turun drastis dan pasti akan kolaps,” jelas Alois.
Terlebih, pada kondisi pandemi tersebut utang PLN cukup menggunung yakni sebesar Rp500 triliun. Namun berkat transformasi yang dilakukannya itu membuahkan hasil yakni dapat mengurangi utang yang cukup besar.
“Kita mampu membayar utang sebesar Rp62,5 triliun dalam kurun waktu dua tahun itu yang senyatanya terjadi. Ketika semua orang mengatakan bahwa PLN itu akan kolaps dan utangnya akan menggunung, kita bisa mengurangi utang dan kemudian kita bisa juga dengan proses transformasi itu,” lengkapnya.
Selain itu, Alois mengatakan berhasil melakukan negosiasi dengan pemasok listrik swasta hingga mengeluarkan Rp37 triliun. Berhasil melakukan efisiensi sampai Rp7 triliun, dan mampu mengurangi beban pokok utang dan beban utang sampai Rp7 triliun.
Transformasi yang dilakukannya juga mencakup efisiensi dan digitalisasi sehingga tiga tahun berselang, kini PLN mampu membuktikan bahwa PLN berhasil mencatatkan kinerja terbaik. Tak hanya itu saja, PLN juga miliki strategi komunikasi guna menghilangkan persepsi masyarakat terkait ‘hutang PLN yang menggunung’.
“Bagaimana mendekatkan antara persepsi yang ada di publik dengan realitasnya itu enggak benar, hutang kita itu enggak menggunung, kita berhasil mengurangi utang gitu,” tambahnya.
Leave a reply
