PP Presisi Peroleh Kredit dari Bank DKI

0
459

PP Presisi (PPRE) memperoleh fasilitas perbankan di tengah pandemi dari Bank DKI. Fasilitas kredit tersebut berupa fasilitas non cash loan-Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan cash loan trade  dengan plafon sebesar  Rp200 miliar berjangka waktu 12 bulan.

“Perolehan fasilitas pembiayaan berupa SKBDN dan cash loan trade dari Bank DKI ini, menandakan bahwa PP Presisi masih memperoleh kepercayaan besar dari perbankan di tengah kondisi kinerja industri konstruksi yang masih belum membaik sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini, yang ditandai dengan rasio NPL sektor konstruksi di atas rata-rata NPL bank umum,” kata Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar dalam siaran pers tertulis.

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengatakamn perbankan melihat bahwa PP Presisi tetap mampu bertumbuh yang ditandai dengan perolehan kontrak baru per Juli 2021 telah mencapai sebesar Rp3,4 triliun, di atas rata-rata kontrak baru yang diperoleh entitas anak perusahaan konstruksi lainnya, di samping kemampuan PPRE untuk meningkatkan kinerja keuangan serta menjaga kesehatan keuangan.

Baca Juga :   UUS Bank DKI Dukung Layanan Digital Perbankan BPRS HIK Parahyangan

Benny mengungkapkan PPRE berhasil meningkatkan Laba Bersih Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar 91% YoY, menjadi Rp35,9 miliar (1H21), dari Rp18,8 miliar (1H20). Bahkan berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp463 miliar.

“Di samping keberhasilan meningkatkan kinerja operasional & keuangan, perbankan tertarik pada rencana bisnis PP Presisi yang akan menjadikan lini bisnis jasa pertambangan sebagai salah satu mitigasi risiko bisnis konstruksi sekaligus sebagai sumber recurring income yang akan berkontribusi besar pada kinerja Perseroan di masa depan. Hal inilah mendorong Bank DKI memberikan fasilitas perbankan kepada PP Presisi, yang akan digunakan sebagai alternatif fasilitas pembiayaan dan jaminan keamanan pembayaran sebagai kontraktor jasa pertambangan nikel,” kata Benny dalam siaran pers tertulis.

Saat ini, Perseroan sedang mengerjakan dua jasa pertambangan nikel yakni sebagai jasa pertambangan (mining contractor) pada pertambangan nikel Morowali dan jasa pengembangan tambang (mining development) di Weda Bay Nickel. Selain itu, Perseroan juga tengah menggarap beberapa prospek tambahan jasa tambang nikel lainnya.

Baca Juga :   Terkait Pemenuhan Modal Inti, Pemegang Saham Bank NTT Perintahkan Direksi & Komisaris Negosiasi dengan Bank DKI

Rully optimistis bahwa lini bisnis jasa pertambangan akan berkontribusi sebesar 20% terhadap target pendapatan Perseroan di tahun 2021 ini.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics