Tangkap Peluang Besar Ekonomi Digital, Amar Bank Punya Tunaiku dan Senyumku

Jajaran direksi Amar Bank/Dok.Amar Bank
Dengan penetrasi internet yang besar dan semakin meningkat, potensi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 124 miliar pada tahun 2025 mendatang. Melihat peluang ini, Amar Bank, perusahaan teknologi dengan lisensi perbankan, berkomitmen untuk berperan dalam ekonomi digital di Indonesia dengan membangun ekosistem digital melalui pinjaman digital Tunaiku dan digital bank, Senyumku, yang dapat diakses dengan mudah melalui mobile app.
Melalui teknologi big data dan AI, Tunaiku diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan pinjaman untuk kebutuhan produktif. Sementara Senyumku hadir untuk membantu masyarakat membangun kebiasaan menabung dan perencanaan keuangan yang baik.
Per 30 Juni 2021, aplikasi pinjaman digital, Tunaiku telah diunduh sebanyak 6,7 juta kali, menerima lebih dari 9 juta aplikasi pinjaman, dan berhasil memfasilitasi 600.000 lebih total pencairan pinjaman. Pinjaman ini terkonsentrasi pada tiga tujuan produktif yakni renovasi rumah (36%), modal usaha (25%), dan pendidikan (13%).
Sejak diluncurkan di tahun 2014, Tunaiku telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp5,8 triliun bagi mayoritas masyarakat dan pengusaha mikro yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked) dan mereka yang kesulitan mendapatkan akses pinjaman dari lembaga keuangan formal (underserved).
Tunaiku juga berkontribusi besar terhadap portofolio penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Amar Bank yang telah mencapai 47% dari total portofolio kredit Bank dimana angka ini lebih tinggi dari regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mensyaratkan sebesar 20%.
Senyumku, bank digital berbasis kecerdasan buatan (AI), memberikan layanan perbankan yang personal kepada masyarakat dengan proses registrasi yang sederhana hanya dalam waktu 3 menit. Melalui layanan bank digital bebas biaya, bunga tabungan hingga 5,5% per tahun, serta fitur unggulan “Catat” dan “Celengan”, Senyumku dirancang untuk membantu nasabah menumbuhkan kebiasaan menabung, mengkategorikan pos-pos keuangan, melacak pengeluaran, dan berinvestasi secara teratur untuk masa depan.
“Dengan membuka akses seluas-luasnya bagi inklusi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Amar Bank terus berupaya untuk menyediakan solusi bagi kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup melalui pengelolaan keuangan yang bijak,” ujar Abraham Lumban Batu, Executive Vice President Retail Banking Amar Bank dalam paparan publik secara virtual, Rabu (25/8).
Eka Banyuaji, SME, Corporate and Operations Director mengatakan strategi bisnis Bank ke depan menitikberatkan pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pinjaman kepada UKM. “Amar Bank tetap menjaga pertumbuhan DPK dan pinjaman kepada sektor UKM selama masa pandemi. Sebagian besar DPK adalah dari sektor retail. Dalam rangka penyaluran kredit kepada sektor UKM, Amar Bank melakukan penjajakan kembali kerja sama dengan penyelenggara financial technology. Tentunya, dengan tetap mengedepankan pelayanan terbaik kepada Nasabah dan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pinjaman,” ungkap Eka Banyuaji.
Pada tahun 2021 ini, kredit yang disalurkan perseroan terus mengalami peningkatan, dimana posisi loan book tumbuh dari Desember 2020 sebesar Rp1,71 triliun menjadi Rp1,86 triliun pada Juni 2021. Dari sisi liabilitas, penghimpunan dana dari masyarakat tetap bertumbuh secara positif, meskipun kondisi perekonomian yang kurang baik selama pandemi berlangsung. Secara tahunan (year-on-year), Juni 2020-2021, saldo DPK bertumbuh sebesar 29%, dari Rp1,75 Triliun menjadi Rp2,26 Triliun.
Pendapatan bunga Bank pada Semester I 2021 adalah sebesar Rp291 miliar atau bertumbuh 26,63% dibandingkan pendapatan bunga Bank pada semester II 2020 sebesar Rp230 miliar. Bank juga mengelola cost of fund dengan baik, seiring dengan pertumbuhan dalam saldo DPK. Hal ini tercermin dalam Pendapatan Bunga Bersih Bank yang bertumbuh sebesar 24% selama Semester I 2021, dibandingkan dengan semester sebelumnya.