Proyeksikan Pendapatan Rp 1,7 T, Kinerja PPRO Dinilai Akan Semakin Moncer

0
821

PT PP Properti Tbk (PPRO) memproyeksikan pendapatan selama 2021 sebesar Rp 1,7 triliun dan pendapatan perusahaan yang belum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 328 miliar. Dengan proyeksi itu diperkirakan kinerja PPRO akan semakin positif.

“Capaian positif ini karena PPRO akan mengembangkan properti KIT Batang yang menjadi salah satu proyek strategis nasional di Jawa Tengah dengan total area seluas 4.300 hektare,” kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada Reza dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, PPRO diketahui telah sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan KIT Batang pada 1 September lalu. Saat ini, PPRO menyiapkan sekitar 7 hektare untuk dikembangkan dengan nilai investasinya akan mencapai Rp 759 miliar.

“Ke depannya, KIT Batang diproyeksikan mencatat revenue sebesar Rp 1,5 triliun tapi ini akan tergantung dari penyerapan dari para tenant. Tampaknya, KIT Batang akan memberikan tambahan kinerja PPRO sehingga nantinya kinerja PPRO dapat tercatat lebih baik di tahun ini,” ujar Reza.

Baca Juga :   4 BUMN Mulai Memperbaiki Sapras Jalur KA Sawahlunto-Muaro Kalaban

Diketahui, perseroan menargetkan peningkatan yang disertai dengan kenaikan liabilitas dan juga ekuitas perseroan. Perseroan menargetkan peningkatan aset dari Rp 18,58 triliun pada 2020 menjadi Rp 19,62 triliun hingga akhir tahun ini. Adapun ekuitas perseroan pada akhir 2021 diharapkan mencapai Rp 4,76 triliun serta liabilitas menjadi Rp 14,86 triliun.

Menurut Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara, perseroan optimistis akan proyeksi tahun ini karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan juga didorong dengan langkah strategis perseroan.

“Seiring dengan membaiknya kondisi Covid-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya. Nanti di akhir tahun kita optimis akan mencapai kinerja seperti yang kita harapkan,” ujar Gede beberapa waktu lalu.

Di sisi properti, kata Gede, salah satu strategi perseroan yaitu mendukung program pemerintah baik melalui kawasan industri maupun pariwisata juga akan menjadi pendorong capaian proyeksi PPRO. Ditambah lagi, PPRO mampu menyerap aspirasi dan perubahan pasar yang kebutuhannya mulai bergeser. Perseroan akan menerapkan perubahan tersebut pada produk-produk propertinya sehingga bisa terserap pasar.

Baca Juga :   Hingga Kuartal II/2020, Jamkrindo Sudah Jamin Kredit Senilai Rp 67,09 T

Insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah tapak dan unit rumah susun telah memberikan dampak positif bagi perseroan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics