
Rajin Akuisisi Menara, Simak Kinerja Keuangan Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Ilustrasi
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif pada tahun 2019 lalu. Baik pendapatan maupun laba bersih Perseroran naik.
Pendapatan yang diperoleh sepanjang tahun lalu sebesar Rp 6,45 triliun, naik sekitar 10% dibandingkan tahu sebelumnya yang sebesar Rp 5,87 triliun. Sebanyak 86,45% dari pendapatan ini atau sebesar Rp 5,58 triliun berasal dari sewa menara kepada pihak ketiga.
Tak hanya pendapatan, laba bersih perusahaan juga naik sebesar 6,45% menjadi Rp 2,34 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun.
Aset perushaan juga meningkat 20,5% menjadi Rp 27,67 triliun dari sebelumnya Rp 22,96 triliun. Peningkatan aset ini terjadi karena Perseroran banyak melakukan akuisisi sepanjang 2019.
“Di antaranya adalah akuisisi 1.000 menara Indosat, konsorsium Iforte HTS dan Istana Kohinor selain pertumbuhan organik,” tulis manajemen TOWR dalam keterbukaan informasi, Senin (13/4).
Hanya saja di sisi lain, liabilitas perushaan juga meningkat 26,66% menjadi Rp 18,91 triliun dari sebelumnya Rp 14,93 triliun. Lonjakan yang tajam pada liabilitas ini terjadi karena adanya pembiyaan untuk membiayayi akusisi yang dilakukan.
Pada tahun 2020 ini, TOWR juga masih agresif melakukan akuisisi menara. Pada Selasa (31/3), melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), TOWR baru saja merampungkan transaksi pembelian 1.399 menara miliki operator telekomunikasi PT PT XL Axiata, Tbk (EXCL).
“Proses penyerahan menara sisanya masih berlanjut dan jumlah pastinya akan diumumkan kemudian,” ujar Irfan Ghazali, Sekretaris Perusahaan PT Sarana Menara Nusantara Tbk, dalam keterbukaan informasi, Kamis (2/4).
Irfan mengatakan nilai transaksi pembelian 1.399 menara telekomunikasi tersebut sekitar Rp 1,9 triliun.
Diperkirakan jumlah menara XL Axiata yang dicaplok oleh Sarana Menara Nusantara akan bertambah ke depan. Karena anak usahanya yaitu Protelindo, sebelumnya telah ditetapkan oleh XL Axiata sebagai pemenang tender atas penjualan 1.728 menara senilai sekitar Rp 2,25 triliun. XL Axiata sendiri melakukan tender penjualan atas 2.782 menara.
Akuisisi menara miliki XL Axiata ini menjadikan PT Sarana Menara Nusantara Tbk sebagai perusahaan peyedia menara telekomunikasi independen dengan jumlah menara terbanyak di Indonesia saat ini.
Sebagai gambaran, mengacu pada data yang dipublikasikan PT Sarana Menara Nusantara Tbk sendiri pada kuartal ketiga 2019 lalu, jumlah menara yang dimiliki oleh Perseroran mencapai 19.233 menara. Para pemain lainnya adalah Tower Bersama Group yang memiliki 15.272 menara dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (STP) yang memiliki 6.321 menara. Sedangkan pemain independen lainnya memiliki sekitar 2.300 menara.
Leave a reply
