
Pendapatan Mitratel Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) membukukan pendapatan tahun 2022 dengan pertumbuhan yang signifikan. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan pendapatan Mitratel di tahun 2022 sebesar Rp7,72 triliun yang meningkat sebesar 12,5% year on year. Adapun pendapatan tahun 2021 sebesar Rp6,87 triliun.
Mitratel juga mencatatkan pertumbuhan lainnya, seperti EBITDA, dan net income yang mengalami peningkatan signifikan.
“Dengan EBITDA dan net income mengalami pertumbuhan sebanyak 18,5% untuk EBITDA, dan net income sebanyak 29,3%,” kata Direktur Investasi Miratel Hendra Purnama dalam MTEL FY2022 Earnings Call pada Selasa, (7/3/23).
Hendra mengatakan bahwa pertumbuhan pada pendapatan, EBITDA, serta net income ini membuat Mitratel memimpin industri.
“Dalam hal pertumbuhan, kami memimpin industri dengan pertumbuhan pendapatan 12,5% dibandingkan industri 9,8%, pertumbuhan EBITDA 18,5% compare juga industri adalah 9,5%, dan net income 29,3%,” jelas Hendra.
Menurutnya, Mitratel cukup tahan dengan kondisi ekonomi makro global, hal ini didasari dengan net debt to ebitda sebesar 1,46 kali, dan cost of debt sebesar 7,46%.
Bahkan, Mitratel per Desember 2022 telah memiliki 35.418 tower yang didalamnya telah mengakuisisi lebih dari 7000 tower. Selain itu, Mitratel juga telah mengembangkan jaringan fiber optik.
“Kami telah memiliki lebih dari 7000 tower, dan lebih dari 9000 new tenant, dan 16,641 kilometer pada jaringan fiber optik,” jelas Hendra.
Adapun pendapatan bisnis dari tower ini terdapat penyewaan menara yang mampu meningkatkan pendapatan sebesar 17,4% atau sebesar Rp6,37 triliun. Dari reseller, meningkatkan pendapatan sebanyak 6,9% atau sebesar Rp699 miliar yang didorong dari pembaharuan kontrak reseller dan tambahan penyewa tower reseller.