
Terdampak Covid-19, Laba Bersih BNI Anjlok 78,7% di 2020

Tangkapan layar YouTube, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar/Iconomics
PT Bank Negara Indonesia atau BNI (Persero) Tbk mencatatkan penurunan laba bersih hingga 78,7% secara tahunan (yoy) pada 2020. Penurunan ini disebut sebagai besarnya dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan kemampuan nasabah membayar kewajibannya kepada bank.
Di samping itu, kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, arah pertumbuhan perseroan di 2020 lebih memperkuat fundamental di tengah pandemi Covid-19. Realisasi pertumbuhannya pun baik semisal total aset tumbuh 5,4% yoy dan kredit 5,3% yoy.
“Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,6% dan masih didominasi dana murah (CASA) hingga 68,4%. Sementara NPL 4,3%,” kata Royke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR secara virtual, Kamis (2/4).
Sementara itu, kata Royke, rasio kecukupan modal (CAR) BNI berada di level 15,7%. Pertumbuhan DPK salah satunya disebabkan nasabah menyimpan dananya di perbankan karena dampak ketidakpastian wabah Covid-19.
Para nasabah, kata Royke, cenderung mengalihkan investasinya ke aset-aset yang lebih likuid dan rendah risikonya seperti tabungan dan deposito. Itu sebabnya, tabungan BNI tumbuh 17% yoy dan dana giro tumbuh 9,9% yoy.
“Pertumbuhan ini salah satunya didorong produk digital BNI antara lain BNI mobile banking dan BNI cash management,” tambah Royke.
Menurut Royke, fungsi BNI sebagai intermediator juga telah berjalan dengan baik. Buktinya penyaluran kredit di 2020 tumbuh positif. Pertumbuhan kredit produktif, misalnya, terutama didorong pada segmen kecil yang tumbuh agresif sebesar 12,3%. Kemudian, diikuti segemen korporasi yang tumbuh 2,5%.
Dari sisi kinerja Kredit Usaha Rakyat (KUR), BNI berhasilmenyalurkan senilai Rp 22 triliun pada masa pandemi ini sehingga total yang telah disalurkan mencapai Rp 32,6 triliun. Jumlah ini tumbuh 33,6% dibanding 2019.
“Debitur KUR bertambah 76 ribu. Total debitur KUR BNI mencapai 317 ribu hingga akhir 2020. Penyaluran KUR yang agresif itu tetap dengan prinsip kehati-hatian dan tercermin dari NPL hanya 0,2%. BNI berkomitmen (KUR) dengan mengoptimalkan UMKM sebagai penggerak perekonomian nasional,” kata Royke.
Leave a reply
