
Upaya Penurunan Suku Bunga Jadi Stimulus Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (5/3)/The Iconomics
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya menurunkan suku bunga menjadi satu digit sebagai stimulus dorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mewujudkan rencana tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pun mengumpulkan para bankir untuk membahasnya.
“Transmisi penurunan suku bunga ke sektor riil dibahas juga. (Ini) merupakan upaya pemerintah bersama BI dan OJK yang dilakukan melalui stimulus fiskal dan usaha,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (5/3).
Dikatakan Airlangga, suku bunga yang berlaku saat ini rata-rata 10,47% per Januari 2020. Sebelum rencana penurunan suku bunga ini, BI sudah lebih dulu menurunkan Giro Wajib Minimum terhadap valuta asing untuk bank umum, yang semula 8% menjadi 4%.
Penurunan suku bunga ini diharapkan mampu mendorong sektor riil khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena pagu Kredit Usaha Rakyat (KUR) ikut naik.
“KUR Rp 190 triliun dengan suku bunga 6%. Harapannya perbankan bisa single digit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak di korporasi sehingga kita monitor transmisi dengan ada sinyal ke publik agar sektor riil terdorong,” kata Airlangga.
Lebih jauh Airlangga mengatakan, DPK perbankan senilai Rp 6.000 triliun saat ini sebagian besar masih berasal dari korporasi dan badan usaha milik negara (BUMN) besar di institusi besar. Khusus soal penurunan suku bunga ini, Airlangga akan terus memonitornya sehingga langsung dirasakan UMKM dan sektor swasta juga bisa turut terdorong.
“Kita monitor terus transmisinya ke publik sehingga sektor swasta bisa terdorong, terutama menjaga industri, jasa, seller bisa terus tumbuh,” kata Airlangga.
Leave a reply
