
Badan Pangan Nasional dan UGM Ajak Generasi Muda Terapkan Lifestyle Baru Konsumsi Pangan Beragam

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan gerakan Pangan B2SA Goes to Campus
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan gerakan Pangan B2SA Goes to Campus perdana yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak, Jumat, (23/09) di Yogyakarta.
B2SA adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional untuk mendorong kesadaran masyarakat mengkonsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) agar tidak menimbulkan tergantungan pada satu komoditas pokok saja.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, Gerakan Pangan B2SA Goes to Campus akan mencakup kegiatan kampaye, promosi dan edukasi pangan B2SA, pengembangan menu B2SA pada kantin kampus, merdeka belajar melalui pendampingan kegiatan B2SA oleh mahasiswa, peningkatan kapasitas SDM keamanan pangan, dan pengawasan terpadu keamanan pangan segar.
Digandengnya UGM dalam pelaksanaan program ini, menurut Arief, tidak terlepas dari kontribusi dan sejarah panjang UGM dalam hal penelitian, kajian, dan rekomendasi tentang pangan dan ketahanan pangan.
“Ini merupakan Gerakan B2SA Goes to campus perdana. Selama ini UGM sangat dekat dengan Badan Pangan Nasional. Banyak sekali hasil penelitian, kajian dan rekomendasi dari UGM yang sangat membantu kami memastikan ketahanan pangan nasional,” ujar Arief dalam keterangan pers.
Kekuatan civitas akademika UGM juga menjadi faktor penorong yang diharapkan dapat semakin memasyarakatkan B2SA sebagai sebuah gerakan ketahanan pangan nasional.
“UGM memiliki jumlah mahasiswa dan alumni yang telah tersebar serta berprestasi di berbagai bidang. Terbukti, UGM selalu mencetak pemimpin bangsa dan tokoh berkelas dunia dari tahun ke tahun. Diharapkan melalui kerja sama dengan civitas UGM, gerakan B2SA akan semakin masif dan memasyarakat, khususnya di kalangan generasi muda, yaitu gen millennials dan gen z,” ungkapnya.
Arief mengatakan, upaya kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat kolaborasi antara stakeholder pangan di tengah ancaman krisis pangan. Badan Pangan Nasional tidak dapat bekerja sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
“Kami perkuat kolaborasi dengan sektor pentahelix, yang terdiri dari Academics, Business, Government, Community and Media. Salah satunya dengan UGM sebagai bagian entitas akademis,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia mengatakan, gerakan B2SA yang dicanangkan NFA sejalan dengan semangat UGM untuk berperan dan menjawab tantangan kebutuhan pangan di Indonesia. Pasalnya, ketahanan sangat erat kaitannya dengan pembangunan sumber daya manusia yang unggul untuk menopang pembangunan nasional.
Ia menjelaskan, komitmen UGM dalam penguatan sektor pangan, salah satunya, dimaknai dalam momentum Dies Natalis ke-73 dengan menetapkan tema “Pangan Berdaulat, Bangsa Bermartabat” serta penandatanganan kerja sama gerakan pangan B2SA Goes to Campus dengan NFA.
“Dies Natalis ke-73 menjadi momentum untuk menggelorakan semangat kreatifitas dan inovasi dalam bidang pertanian dan pangan dengan memperhatikan sisi pengelolaan maupun aspek ekologis keberlangsungan pertanian,” tambahnya.
Leave a reply
