Beban Utang Menggunung, Garuda Indonesia Terancam Crash

1
510

Terancam Bangkrut

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, yang juga hadir dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI memberikan gambaran yang lebih terang soal kritisnya kondisi Garuda Indonesia. Seperti yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir, Kartika juga mengatakan masalah utama Garuda Indonesia adalah leasing-leasing yang melebihi cost yang wajar dan jenis pesawatnya terlalu banyak. Sebagai contoh, kata pria yang disapa Tiko ini, Garuda Indonesia memiliki pesawat sewa jenis Boeing 737, Boeing 777, Airbus A320, A330, ATR, dan Bombardier. Ini yang menimbulkan masalah dari sisi efisiensi.

Selain itu, tambah Tiko, banyak rute Garuda Indonesia juga tidak profitable. Sebagai gambaran, menurutnya, rute domestik pada 2019 mampu mencetak laba, sebaliknya rute internasional mencetak rugi. “Ini memang penyakit lama,” ujar mantan Dirut Bank Mandiri ini.

Setelah Covid-19 melanda, jelas Tiko, masalah baru kemudian muncul. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mewajibkan kewajiban kepada leasing dicatatkan sebagai hutang, dari sebelumnya sebagai biaya operasi atau operational expenditure (opex). Sehingga, utang Garuda Indonesia yang tadinya di kisaran Rp20 triliun pun membengkak menjadi Rp70 triliun. “Ini membuat posisi Garuda saat ini secara neraca insolvensi karena antara hutang dan ekuitasnya sudah tidak memadai untuk mendukung neracanya,” ujar Tiko.

Baca Juga :   Pendapatan Usaha Pegadaian Naik Signifikan

Karena itu, menurut dia, apabila melakukan restrukturisasi yang sifatnya fundamental terhadap utang Garuda Indonesia yang jumlahnya sekitar US$4,5 miliar, maka jumlah hutang ini harus diturunkan di kisaran US$1 miliar hingga US$1,5 miliar. Sebab, jumlah EBITDA Garuda Indonesia sekitar US$250 juta. Rasio hutang yang normal adalah 6x EBITDA atau sekitar US$1,5 miliar. “Di atas itu, maka Garuda tidak akan bisa going concern karena tidak akan mampu bayar hutangnya,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Halaman Berikutnya
1 2 3 4 5

1 comment

Leave a reply

Iconomics