Bioskop Tak Beroperasi, CGV Belum Lakukan PHK Karyawan

PT Graha Layar Prima, Tbk (BLTZ) pengelola jaringan bioskop CGV di Indonesia menutup semua bioskopnya sejak 23 Maret 2020. Semula penutupan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-29 itu berlaku hingga 5 April, tetapi karena kondisi pandemi belum terkendali, akhirnya diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Selama masa penutupan ini, karyawan di bioskop CGV Off-Duty, hak-haknya sebagai pekerja tetap dipenuhi,” tulis Yeo Deoksu, Direktur PT Graha Layar Prima, Tbk dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, yang dikutip Iconomics, Selasa (14/4).

Sedangkan untuk karyawan di kantor pusat, lanjutnya, bekerja dari rumah (work form home) sesuai anjuran pemerintah untuk social dan physical distancing. Ia menegaskan perusahaan belum melakukan pemutusan hubugan kerja (PHK) terhadap karyawan baik karyawan tetap maupun yang berstatus kontrak.

Kerugian finansial akibat penutupan sementara bioskop ini masih dihitung Perseroan. Tetapi yang pasti selama penutupan Perseroan tidak memperoleh pendapatan baik dari penjualan tiket maupun pembelian makanan dan minuman dan merchandise.

“Saat ini, Perseroan fokus untuk menyusun strategi menstabilkan bisnis Perseroan kembali,” ujarnya.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan menurunkan sebisa mungkin beban biaya usaha, terdiri dari beban biaya karyawan, beban pajak dengan segala variasinya, beban biaya pemeliharaan, dan lain-lain.

“Kami harap Pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah Covid-19 di Indonesia dengan cepat dan menyeluruh agar perkenomonian Indonesia bisa kembali bergairah,” ujarnya.

Hingga akhir 2019 lalu, BLTZ memiliki 68 jaringan bioskop di seluruh Indonesia. Tahun ini, sebelum wabah Covid-19 merebak, Perseroan menargetkan akan menambah jaringan bioskop hingga mencapai 100 jaringan.