CrediBook Raih Pendanaan Seri A Sebesar Rp116 Miliar

0
378

CrediBook, start-up jebolan ajang Pahlawan Digital UMKM 2020, baru-baru ini memperoleh pendanaan Seri A sebesar US$8,1  atau sekitar Rp116 miliar. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures dengan partisipasi Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020 lalu, CrediBook telah mengembangkan dua layanan unggulan yakni aplikasi pembukuan digital yang mencatat lebih dari 12 juta transaksi UMKM yang tersebar di wilayah kabupaten dan desa, serta layanan grosir digital CrediMart, yang mampu meningkatkan omset pedagang grosir hingga 50% perhari.

Staf Khusus Presiden Putri Tanjung selaku inisiator ajang Pahlawan Digital UMKM berharap agar lebih banyak startup besutan anak muda Indonesia mengembangkan layanan digital yang inovatif dan solutif atas masalah pelaku UMKM.

“Semoga menginspirasi anak muda Indonesia lain khususnya para inovator digital kita untuk terus mengembangkan inovasi digital yang memberdayakan pelaku UMKM Indonesia”, ujar Putri Tanjung dalam siaran pers yang diterima Theiconomics, Senin (18/4).

CrediBook yang merupakan bagian dari network Pahlawan Digital UMKM diharapkan bisa turut membantu target Presiden Jokowi mewujudkan 30 Juta UMKM Go Digital pada 2024.

Baca Juga :   Potensi Nilai Ekspor Produk UMKM Binaan BCA Mencapai Rp 37 M hingga Akhir 2024

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung langkah startup seperti CrediBook dalam upaya digitalisasi UMKM Indonesia. “Terus lahirkan inovasi digital yang membantu UMKM beroperasi secara efisien. Kami terus mendukung. Layanan yang dikembangkan CrediBook dibutuhkan oleh UMKM”, kata Teten.

Gabriel Frans, CEO & Co-Founder CrediBook menjelaskan saat ini CrediBook fokus mendigitalkan pelaku grosir lewat layanan CrediMart. “Aplikasi CrediBook telah memudahkan pencatatan keuangan usaha. Kini kami fokus mengembangkan CrediMart, platform digital yang membantu toko grosir berjualan dan mengelola pesanan pelanggan secara online. Pendanaan Seri A ini akan digunakan untuk ekspansi CrediMart”, terang Gabriel.

CrediMart bekerja sama dengan toko grosir konvensional dan membantu mereka berjualan kulakan melalui toko online yang disediakan. CrediMart menyediakan tenaga sales lapangan yang mencarikan pembeli. Pesanan pembeli akan dibelanjakan di toko grosir konvensional rekanan CrediMart dan dapat dipantau lewat aplikasi khusus.

“CrediMart sudah beroperasi di lebih dari 40 kota di Indonesia. Sejak diluncurkan pada September 2021 lalu, penjualan di CrediMart tumbuh 37,5 kali lipat. Rekan grosir kami juga merasakan manfaat yaitu peningkatan omset harian hingga 50%”, jelas Gabriel.

Baca Juga :   Tokopedia Hadirkan Berbagai Inisiatif untuk UMKM Jelang Ramadhan

Sebagai mitra strategis pemerintah, Teten melihat CrediBook telah mampu menjadi perusahaan teknologi yang memiliki komitmen tinggi untuk membangun ekosistem digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia melalui digitalisasi cara kerja.

“CrediBook telah memberikan peluang bagi UMKM untuk memiliki ekosistem yang terintegrasi secara digital dan berkelanjutan,” katanya.

Lebih lanjut, Gabriel mengatakan CrediMart akan meningkatkan kerja sama dengan lebih banyak toko grosir. “Layanan CrediMart akan terus kami kembangkan dengan memperluas wilayah operasional dan menambah jenis produk yang dijual. Kami berkomitmen untuk menjadi sahabat bagi lebih dari 200 ribu toko grosir konvensional di Indonesia yang mayoritas masih menjalankan usaha secara manual,” tutup Gabriel.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics