Dukung Implementasi BI Fast, Kementerian Kominfo Percepat Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyambut positif sistem pembayaran BI Fast yang telah diluncurkan sejak Desember tahun lalu oleh Bank Indonesia. BI Fast dinilai akan menciptakan sistem pembayaran yang lebih mudah,cepat dan murah sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat.

“Kementerian Kominfo menyambut BI Fast ini, semoga ini akan membantu mempercepat pertumbuhan sistem pembayaran digital di Indonesia dan masyarakat luas akan lebih banyak menikmati berbagai macam layanan pembayaran digital yang makin efisien dan makin kompetitif,” ujar I Nyoman Adhiarna, Direktur Ekonomi Digital, Ditjen Aptika Kementerian Kominfo dalam webinar “Revolusi Sistem Pembayaran di Indonesia: Tantangan Implementasi BI Fast” yang diselenggarakan Theiconomics, Jumat (11/2).

Diakui Adhiarna transaksi digital, termasuk pembayaran digital memang tumbuh pesat. Tetapi sebenarnya tidak merata karena sebagian besar terpusat di kota-kota besar di Jawa. Makin ke kawasan timur Indonesia, transaksi digital ini makin sedikit (digital divide/gap).

Karena itu, ia mengatakan memeratakan infrastruktur digital itu penting supaya memberikan opportunity yang sama kepada seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote.

“Pembangunan infrastruktur sudah kita lakukan secara masif. Bahkan kita akan meluncurkan satelit multifungsi untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak punya jaringan terestrial. Tidak mungkin kita membangun jaringan kabel bawah laut selamanya kalau daerah-daerah itu sangat terpencil. Jadi, satelit akhirnya digunakan selain kita juga membangun jaringan-jaringan BTS,” ujar Adhiarna.

Setelah infrastruktur sudah tersedia, tantangan berikuthya adalah bagaimana memanfaatkan ruang digital yang ada untuk tujuan produktif. Karena itu, masyarakat juga harus memiliki kecakapan digital yang memadai.

“Karena itu kenapa kami bekerja sama dengan asosiasi fintech- AFTECH dan AFPI – mendorong peningkatan literasi digital masyarakat dalam bertransaksi digital. Ini penting sekali, jangan sampai masyarakat tidak sadar soal ini. Ini harus dilakukan secara masif seperti di banyak negara, meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keamanan bertransaksi, mengamankan password dan mengamankan data pribadi secara benar,” ujarnya.