IATA Ganti Nama Jadi MNC Energy Investments dan Ubah Bisnis Utama ke Batubara

0
536

PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) melakukan perubahan bisnis utama dan penggantian nama perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui perubahan bisnis utama IATA menjadi investasi pada unit-unit bisnisnya yang bergerak di bidang usaha pertambangan, infrastruktur, dan transportasi udara. Sebelumnya, perusahaan memiliki bisnis utama transportasi udara menjadi perusahaan investasi.

IATA yang juga berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk ini meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan. Perusahaan memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batubara yang berkelanjutan dan permintaannya yang terus meningkat. Perusahaan mengambil langkah strategis dengan merambah ke sektor energi, khususnya tambang batubara.

Dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Perseroan juga telah mendapat restu dari pemegang sahamnya untuk mengambilalih 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).

BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Perusahaan tersebut meliputi PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC) yang sudah beroperasi dan aktif menghasilkan batubara dengan kisaran GAR 2.800 – 3.600 kkal/kg. Selain itu ada PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) yang ditargetkan untuk memulai produksi batubara dalam tahun ini.

Baca Juga :   IESR Beberkan Ramalan Suram Industri Batubara Indonesia; Daerah Penghasil Harus Lakukan Transformasi Ekonomi

Lima perusahaan lainnya adalah PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) yang sedang disiapkan untuk beroperasi dalam satu atau dua tahun dari sekarang.

Perusahaan menyebut produksi BSPC dan PMC pada tahun 2021 mencapai 2,5 juta metrik ton, menghasilkan pendapatan sekitar US$74,8 juta dengan EBITDA US$33 juta.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics