
IPCM Beberkan Rencana Ekspansi Tahun 2024

Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita dalam acara Public Expose Live 2023, Kamis (30/11).
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) bakal terus melakukan ekspansi bisnisnya pada tahun 2024, baik organik maupun anorganik.
“Untuk yang anorganiknya akan ada kaitannya dengan rencana pemurnian bisnis yang dicanangkan oleh Pelindo Group. Tetapi mohon maaf kami belum dapat sampaikan saat ini,” ujar Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita dalam acara Public Expose Live 2023, Kamis (30/11).
PT Jasa Armada Indonesia Tbk merupakan cucu usaha dari Pelindo Group. Perusahaan yang dulunya merupakan anak usaha dari Pelindo II ini merupakan bagian dari Subholding PT Pelindo Jasa Maritim.
Sementara itu, untuk ekspansi organik, Shanti mengatakan IPCM akan terus mengoptimalkan potensi bisnis jasa pemanduan dan kapal tunda.
“Terdapat banyak sekali potensi besar yang berada di wilayah perairan Indonesia untuk optimalisasi pelayanan jasa pemanduan dan penundaan baik untuk Tersus [Terminal Khusus] maupun TUKS [terminal untuk kepentingan sendiri] dan itu masih sekitar 1000-an lebih. Itu merupakan potensi yang jelas masih ada di depan mata kita,” ujar Shanti.
Tahun 2024, IPCM menganggarkan belanja modal sekitar Rp150-an miliar, naik dari belanja modal tahun ini sebesar Rp124,5 miliar. Belanja modal tahun 2024 ini antara lain digunakan untuk pembangunan kapal baru. Saat ini, IPCM memiliki 61 kapal tunda, 29 motor pandu dan 5 kapal kepil.
Hingga September 2023, IPCM membukukan pendapatan sebesar Rp858,11 miliar, naik 27,88%, dariRp671,05 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba bersih IPCM pada periode 9 bulan 2023 sebesar Rp119,78 miliar, naik 17,81% dari Rp101,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19% serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp31,50 miliar atau 3,67%.
Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp227,47 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp163,72 miliar. Pendapatan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendapatan TUKS, dengan kenaikan masing-masing sebesar 73,74% dan 34,99% dibanding periode tahun 2022 lalu.
Melihat kinerja keuangan yang melaju kencang pada 2023 ini, Shanti mengatakan Perseroan dipastikan akan kembali menebar dividen untuk pemegang saham pada tahun buku 2023 ini.
“Melihat fundamental kinerja kami yang sesuai dengan target kinerja yang kita rencanakan sampai dengan 2023, maka kami memang merencanakan akan ada pembagian dividen sebagaimana kami lakukan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Namun, Shanti belum membeberkan perkiraan nilai dividen yang akan dibagikan. “Karena kami belum mendapatkan persetujuan dari pemegang saham. Namun dapat kami sampaikan bahwa pasti ada pembagian dividen,” ujarnya.
Sebagai gambaran, dengan laba bersih sebesar Rp151 miliar, pada tahun buku 2022 IPCM membagikan dividen sebesar Rp21,42 per saham, dengan dividen yield sebesar 7,56%.
Leave a reply
