
Jokowi Menyebut Krisis, Resesi dan Pandemi Itu Seperti Api

Tangkapan layar YouTube, Presiden Joko Widodo/Iconomics
Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, dihindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang dipelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, ia menginspirasi dan memotivasi. Ia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan.
“Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada Senin (16/8).
Menurut Jokowi, pandemi itu seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa untuk menghadapi dan mengelolanya.
“Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah,” ujar Jokowi.
Karena itu, kata Jokowi, ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan, tetapi juga memberi kesempatan mengajarkan untuk memperbaiki diri.
“Semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggang pertandingan,” katanya.
Leave a reply
