Selain Kendalikan Covid-19, Perlindungan Sosial Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2021
Mengendalikan atau menekan angka aktif kasus Covid-19 menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini. Dengan kasus harian di angka 30 ribu dinilai bisa melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang di Kuartal II/2021 mencapai 7,07%.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan PPKM Level 4 dan 3 dan disiplin menjalankan protokol kesehatan serta menjalankan pelecakan dan tes merupakan sesuatu yang baik. Juga dibarengi dengan intensifikasi vaksinasi yang ditargetkan mencapai 2 juta per hari pada Agustus 2021.
“Tentu saja memastikan ketersediaan vaksin yang akan datang di bulan ini sebanyak 71 juta hingga 73 juta dosis. Jumlah yang besar akan masuk pada minggu ke-3 bulan ini. Juga penanganan pasien Covid-19, ketersediaan oksigen dan obat-obatan, perlindungan sosial menjadi kunci karena jadi bantalan daya beli masyarakat,” kata Airlangga dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (18/8).
Pagu anggaran perlindungan sosial yang tersedia, kata Airlangga, mencapai Rp 186,64 triliun di mana realisasina sudah mencapai sekitar 52%. Realisasi anggaran tersebut antara lain untuk Program Keluarga Harapan (PKH) 9,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM), kartu sembako 16 juta, bantuan subsidi tunai untuk 10 juta KPM dan kartu Prakerja sebanyak 2,82 juta serta lain sebagainya.
Di samping itu, kata Airlangga, untuk bantuan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) disediakan Rp 162,4 triliun. Realisasi anggaran ini sudah mencapai Rp 48 triliu. Lalu, ada program prioritas berupa penciptaan lapangan kerja sebanyak Rp 117,9 triliun di mana realiasinya mencapai Rp 48,9 triliun.
“Ini meliputi program padat karya untuk 917 tenaga kerja, program ketahanan pangan, program ICP, program pengembangan kawasan industri untuk investasi. Kita ketahui bersama bahwa investasi semester I sudah mendekati Rp 400 triliun, jadi diharapkan Rp 442 triliun bisa tercapai di semester selanjutnya,” kata Airlangga.