Kemendes PDTT Fokus Kembangkan Kelembagaan Ekonomi di Desa

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) fokus mengembangkan kelembagaan ekonomi di desa. Adapun kelembagan yang dimaksud adalah badan usaha milik desa (BUMDes) yang dinilai berpotensi mengembangkan ekonomi desa.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini mengatakan, pihaknya harus memastikan desa yang mencapai sekitar 75 ribu itu di masa pandemi Covid-19 bisa bertahan. Dan ini merupakan tugas bersama-sama untuk tetap mengembangkan serta menjaga perekonomian di pedesaan.

“Kemendes telah membuat kebijakan dalam pengembangan pedesaan ini melalui SDG’s, melokalkan SDG’s yaitu mengembangkan tujuan-tujuan SDG’s di desa yang di antaranya adalah kemitraan. Dan ini sangat relevan untuk situasi hari ini,” kata Harlina dalam sebuah webinar yang digelar The Iconomics, Rabu (5/4).

Karena itu, kata Harlina, perusahaan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) agar bersama-sama mengembangkan perekonomian pedesaan melalui program tanggung sosial perusahaan (CSR) atau kemitraan.

Selain itu, kata Harlina, Kemendes juga mengembangkan kursus lagi untuk mengadopsi kebijakan-kebijakan lokal desa yakni kelembagaan desa yang dinamis dan budaya yang adaptif. Terkait dengan pemulihan ekonomi, tentu semua pihak harus sama-sama terlibat. Salah satu upaya yang dikembangkan Kemendes memberdayakan perekonomian di desa.

“Caranya merevitalisasi BUMDes, digitalisasi ekonomi desa dengan menggandeng e-commerce global, mengawal ketahanan pangan di desa dan mengoptimalkan masyarakat melalui padat karya tunai desa (PKTD). Ini terakomodir prioritas penggunaan dana desa di 2021,” kata Harlina.

Ia mengatakan Kemendes PDTT terus meningkatkan digitalisasi di desa. Ia melihat potensi desa juga sangat luar biasa. Misalnya dari segi pemasaran, BUMDes juga sudah banyak yang melakukan pemasaran produk-produknya melalui digital.