Ketum Kadin: Kecepatan Adaptasi Harus Ditingkatkan Seiring Peningkatan Risiko Bencana

0
632

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan dengan skala dan frekuensi bencana yang cenderung meningkat, menimbulkan dampak dan kerusakan yang lebih besar terhadap harta benda, prasarana, lingkungan, hilangnya nyawa dan struktur sosial, tingkat pengungsian internal dan dampak lain. Kerugian dan dampak tersebut juga diakibatkan belum dilakukannya penanggulangan bencana oleh berbagai faktor kunci penanggulangan bencana secara optimal.

“Kami memandang kecepatan dan skala adaptasi dalam Indonesia perlu ditingkatkan untuk mengelola peningkatan risiko seperti mengintegrasikan ketahanan iklim dalam perencanaan kota, mempromosikan pertanian yang cerdas-iklim, serta menciptakan kerangka mitigasi bencana yang kuat,” kata Arsjad dalam siaran pers.

Selain berdampak pada kegiatan usaha, risiko bencana juga dapat membuat sistem sosial ekonomi menjadi rentan. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian bersama agar penanggulangan bencana bisa dilakukan dengan seefisien mungkin.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi Carmelita Hartoto menambahkan Kadin siap bergandengan tangan dalam penanggulangan bencana. Menurutnya, setiap perusahaan diharapkan dapat membekali SDM dengan kemampuan tanggap bencana, demikian pula dukungan aspek teknologi dan informasi dalam mitigasi bencana.

Baca Juga :   BMKG Diminta Edukasi dan Sebarkan Informasi Potensi Bencana Secara Masif

“Perusahaan yang bergerak di IT bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk menggunakan teknologi dalam penanggulangan bencana. Semua rancangan dan pola kerjanya bisa dikolaborasikan, sehingga saat bencana tiba pelaku usaha sudah tahu apa yang harus dikerjakan, sehingga menjadi satu kesatuan dengan apa yang dilakukan pemerintah bersama unsur masyarakat lainnya,” kata Carmelita.

Dia pun mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah memiliki InaRisk, yakni aplikasi khusus untuk penanggulangan bencana. Menurut Carmelita, dalam pengembangannya, BNPB dapat berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan IT dan sektor lainnya yang terkait.

Kadin Indonesia periode 2021-2026 telah membentuk dan memberikan amanat penanggulangan bencana kepada Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana. Bidang baru di Kadin ini akan diperkuat secara kapasitas untuk internal dan anggota serta menjangkau komunitas bisnis yang luas. Upaya ini dapat dilakukan dengan membangun kebersamaan melalui kemitraan antar lembaga kemanusiaan nasional dan internasional.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Suryani Motik menyebut ke depan akan lebih banyak melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian sosial. Menurutnya, selama ini pemahaman dunia usaha terhadap risiko bencana masih minim.

Baca Juga :   Perkuat Perdagangan dan Investasi, Kadin Tekankan Perlunya Institutional Reform

“Pengusaha baru tanggap dan fokus di tahap keadaan darurat dan pasca bencana, sementara pasca bencana menjadi hal baru bagi dunia usaha. Padahal, ini penting untuk meminimalisir risiko bencana terhadap kegiatan usaha,” kata Suryani.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics