Komisi XI DPR: Pemulihan UMKM Harus Jadi Prioritas

Komisi XI DPR meminta pemerintah memprioritaskan pemulihan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, UMKM merupaka sektor usaha yang paling terdampak pandemi Covid-19 dan berperan untuk menguatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pemerintah harus memprioritaskan pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional. Kontribusinya 61,1% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97% dari total angkatan kerja atau 116,9 juta tenaga kerja,” kata Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi XI ke Kota Bogor Andreas Eddy Susetyo seperti dikutip situs resmi DPR, Jumat (4/6).

Andreas mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021 sebesar Rp 699,43 triliun. Khusus untuk UMKM, telah dialokasikan anggaran PEN sebesar Rp 184,83 triliun.

“Dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi diberikan melalui 6 stimulus, yaitu subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada bank umum, insentif pajak, dan restrukturisasi kredit,” kata Andreas.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi XI DPR ingin mendapatkan informasi terkait dengan dukungan Bank Indonesia(BI) Kota Bogor dan pemerintah Kota Bogor terhadap UMKM di Provinsi Jawa Barat agar naik kelas dan menjadi juara di regional.

Juga ingin mengetahui langkah-langkah yang sudah dan akan dilakukan oleh pemerintah dan BI Kota Bogor untuk terus mencetak pelaku UMKM berkualitas melalui program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI), serta sektor-sektor yang mendominasi UMKM di Kota Bogor untuk mengetahui growth mayoritas UMKM pada setiap sektor dan juga sektor-sektor yang perlu dikembangkan ke depannya.

“Kami juga ingin mendapatkan informasi terkait dengan dukungan BI terhadap UMKM  yang belum melek teknologi tetapi memiliki daya saing produk yang bagus dan dukungan kepada pelaku UMKM yang berada di lokasi daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur teknologi informasi  dan  komunikasi,  serta akses internet,” kata Andreas.