
Kredit Restrukturisasi Berkurang, BNI Sebut Debitur Terdampak Pandemi Terus Alami Pemulihan

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar
Jumlah kredit restrukturisasi terkait pandemi Covid-19 di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami penurunan, seiring dengan pemulihan usaha para debitur yang terdampak.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan hingga akhir 2022, nilai kredit restrukturisasi stimulus Covid-19 di BNI tersisah Rp49,6 triliun turun 31,2% yoy. Jumlah kredit restrukturisasi ini setara dengan 7,8% dari total kredit BNI.
“Penurunan di kuartal lalu terutama berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi seperti hotel, restoran, tekstil, dan konstruksi. Hal ini mengindikasi bahwa bisnis debitur di sektor tersebut mulai kembali pulih,”ujar Royke dalam konferensi pers, Selasa (24/1).
Novita Widya Anggraini, Direktur Keuangan BNI menambahkan penurunan kredit restrukturisasi ini berdampak pada penurunan rasio Loan at Risk (LaR) BNI menjadi 16%, dari 23,3% pada tahun 2021.
“Tentunya untuk tahun ini, kami menargetkan kualitas aset yang lebih baik. Kami sangat bergembira karena sebagian besar debitur yang terdampak Covid-19 sudah mulai pulih dan bersiap ekspansi,” ujar Novita.
Leave a reply
