
Optimistis dan Waspada, Dirut BRI Targetkan Kenaikan Kredit 10%

Dirut BRI Sunarso (tengah) usai presscon BRILian Run Surabaya Series/ BRI
Bank BRI akan mengelola perusahaan dengan hati-hati mengingat faktor eksternal di global yang masih hadapi tekanan. Amerika Serikat (AS) yang akan menggelar pemilu, Inggris dan negara Uni Eropa lainnya yang belum pulih. Namun demikian, BRI tetap optimistis, penyaluran kredit tetap akan tumbuh double digit.
“Saya kira mungkin tidak sulit banget situasinya, tetapi mudah banget juga tidak. Sepanjang tahun kita kerja di bank jadi bankir, emang nggak ada tahun yang mudah banget, gak ada tahun yang sulit banget. Prinsipnya jadi kita harus mengelola balanced secara hati-hati,” katanya.
Sunarso menargetkan pertumbuhan kredit BRI akan naik kurang lebih 10% untuk tahun ini. “Kita harus tetap optimistis, karena kita punya kemampuan untuk mengelola segala macam tantangan dan lainnya,” tegasnya.
Kementerian Keuangan menyoroti pemilu 2020 di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu faktor yang dapat memengaruhi pasar global. Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan agar tetap optimistis dan waspada pada 2020.
“Pada 2020 ini, ketidakpastian terjadi dari sumber ekonomi dunia yakni AS yang kini tengah memasuki pemilu. Pemilu membuat AS menjadi tidak pasti karena ada pemilu membuat semua hal yang dilakukan AS bisa dipolitisasi,” jelas Sri Mulyani di Acara BRI Group Economic Forum 2020 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (29/01/2020).
Faktor lainnya adalah perkembangan Brexit dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa menjadi masalah tambahan. Menurut Menkeu, langkah Inggris keluar dari Uni Eropa tidak mudah. Selain itu, ekonomi Eropa sedang melemah apalagi karena Eropa sudah tak bisa menurunkan suku bunga lagi karena suku bunga acuannya sudah hampir nol.
Pada 2020 ini, The Fed bisa saja menurunkan suku bunga, hal ini tentu akan membuat pasar menjadi tenang. Namun, keadaan ini belum tentu akan dilakukan. The Fed bisa saja menaikkan suku bunganya seperti pada 2018 dan membuat pasar global menjadi gusar.
Demikian, ia mengingatkan agar para pelaku pasar memanfaatkan peluang yang baik, tidak terlena dan menganggap situasi terus menyenangkan.
Leave a reply
