Permata Bank Berhasil Pertahankan Kinerja yang Positif Selama 2020

0
1367

Manajemen  PT Bank Permata Tbk (BNLI) mampu menjaga kinerja keuangan tetap cemerlang sepajang tahun 2020 lalu di tengah tantangan ekonomi global dan domestik yang tidak mudah akibat pandemi Covid-19. Sejumlah indikator penting kinerja keuangan Permata Bank tetap tumbuh positif.

“Secara umum kita tahu bahwa tahun 2020 ini seluruh perekonomian global maupun domestik mengalami tantangan yang cukup berat dengan adanya pandemi Covid-19. Akan tetapi, Bank Permata berhasil melalui tahun 2020 dengan kinerja yang cukup cemerlang, dimana kami bisa membukukan posisi permodalan yang jauh lebih kuat hampir 2 kali lipat dari posisi tahun 2019,” ungkap Lea Setianti Kusumawijaya, Direktur Keuangan Permata Bank saat konferensi pers, Jumat (26/3).

Per Desember 2019 lalu, modal Permata Bank masih sebesar Rp23,1 triliun dan meningkat menjadi Rp42,9 triliun pada akhir Desember 2020 lalu. Dus, dari sisi permodalan Permata Bank solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 35,68% per akhir 2020 lalu, meningkat dari sebelumnya pada akhir 2019 sebesar 19,89%.

Baca Juga :   OJK: Akuisisi Bangkok Bank di Bank Permata Sudah Sesuai Ketentuan

Lea mengatakan peningkatan permodalan ini terumata dikontribusikan oleh integrasi antara Permata Bank dengan Bangkok Bank Indonesia yang rampung pada Desember 2020. Sebagaimana diketahui, Mei 2020 lalu Bangkok Bank Public Company Limited mengakuisisi 89,12% saham Permata Bank.

Di tengah pandemi Permata Bank juga berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% YoY yang bersumber dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp6,8 triliun naik 14% YoY dan pendapatan berbasis biaya (fee base income) sebesar Rp2,3 triliun, naik 16% YoY. Net Interest Margin (NIM) juga mengalami perbaikan dari 4,4% tahun 2019 menjadi 4,7% di tahun 2020.

Laba operasi pra-provisi (Pre-provision operating profit) juga tetap mengalami pertumbuhan sebesar 24% YoY menjadi Rp3,7 triliun. Dari sisi efisiensi operasional, Permata Bank juga mengalami perbaikan yang diindikasikan dengan Cost to Income Ratio yang membaik dari 62% menjadi 58,7% di akhir tahun 2020.

Meski secara industri penyaluran kredit mengalami kontraksi, Permata Bank justru mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9%, dengan risiko kredit yang tetap terjaga dimana Gross NPL ratio berada di bawah 3% yaitu 2,9%, hanya naik 0,1% dari 2,8% pada 2019.

Baca Juga :   Sesi Pertama Wealth Wisdom 2023 Permata Bank, Pemimpin Perlu Beri Kesempatan untuk Anak Muda

Untuk mengantisipasi risiko kredit, Permata Bank juga menaikan coverage ratio dari 133% menjadi 240%. “Hal ini merupakan antisipasi dan mitigasi risiko kredit dimana kami melihat bahwa risiko kredit inheren cenderung mengalami peningkatan dengan adanya dampak pandemi. Oleh karena itu, kami secara berhati-hati dan secara konservatif melakukan penambahan pencadangan kerugian penurunan nilai,” jelas Lea.

Dari sisi sumber pendanaan, jumlah tabungan, deposito dan giro Permata Bank mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp113 triliun menjadi Rp145 triliun di akhir 2020. Hal ini juga menunjukkan kondisi likuiditas yang sangat kuat dengan rasio LDR di bawah 80% dan CASA ratio di kisaran 51%.

“Jadi secara umum di tengah-tengah pandemi, Bank Permata tetap membukukan kinerja yang cukup cemerlang karena kami tetap berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 9%, kemudian membukukan pertumbuhan sumber dana atau simpanan nasabah sebesar 18%, modal menjadi sangat kuat dengan rasio permodalan 35,7%, likuiditas juga kuat dengan LDR di bawah 80%. Pendapatan masih bertumbuh sebesar 14% dan PPOP atau Pre-provision operating profit juga meningkat dobel digit,” ujar Lea.

Baca Juga :   Naik 8,7%, PermataBank Raup Laba Bersih Rp1,5 Triliun pada Semester I-2024

Karena itu, Lea mengatakan Permata Bank optimstis menghadapi tahun 2021 ini, dengan harapan pemulihan ekonomi terjadi pada tahun ini sejalan dengan adanya vaksinasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang kembali positif. “Hal ini juga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan bisnis Bank Permata di tahun 2021 dan seterusnya,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics